- Рշըпе
- ŠŃŃիзокŃŃ įŠ¾Š²Š¾įÆÖ
Š°Ī½ÖŠ²
- įµĪ²ŠøŠ·Š¾ Õ„ŃŠ¾Š²Ń еŃ
- ΣаΓиη ек Õ§į“įŠ¶ŠøŠ¹ŠøĻĪøŃ Š»Š°ŃŃŠ“Ń
CeritaSex ini berjudul "Gairah Nafsu Gila Ibu Rumah Tangga BerJilbab" Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017. SodokBelakang - Mufidah adalah seorang ibu rumah tangga berwajah cantik yang berkulit putih bersih baru berusia
Cerita mesum Kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Murid SMU yang bernama Rizal, Sungguh mujur sekali Rizal ini, berawal dari les private menjadi sex private dengan guru cantik yang menjadi idola disekolahnya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini. Sebelumnya aku akan memperkenalkan diri sebelum berbagi cerita sexs dengan para pembaca, Namaku Rizal, cerita mesumku ini terjadi ketika aku masih duduk dibangku SMU. Aku adalah salah satu siswa dari sekolah salah satu SMA favorit dikota B, saat itu setiap hari selasa dan kamis aku ada les private di rumah guru Kimiaku. Kebetulan guru ini adalah seorang wanita yang umurnya masih muda dan cantik dibilang guru kimia-ku ini adalah flower of the school bagi para murid maupun para guru. Pada saat itu dia masih berusia 26 tahun, oh iya nama guru kimia-ku itu adalah Bu Maria dan Bu Maria ini sudah menikah. Beliau guru yang sangat pintar, sexy, putih mulus dan cantik. Kebetulan saat itu pada hari selasa adalah hari libur nasional, jam les yang semula sore dipindah menjadi pagi, yaitu jam hari selasa waktunya aku les private. Pada hari itu aku bergegas berangkat kerumah Bu Maria pada pukul Singkat cerita sekitar pukul tibalah aku dirumah Bu Maria. Sesampai disana, aku langsung saja mengetuk pintu rumah beliau dan tidak lama beliau membukan pintu rumahnya. Setealah terbuka terlihatlah sesosok guru yang cantik dan sexy sekali berada dihadapanku, so amazing pagi itu Bu Maria memngenakan dress berwarna putih yang agak transparan, aku tidak tahu apa itu menjadi kebiasaan atau segaja dia memakai Dress tipis seperti itu. Dengan Dress tipis itu, terlihat jelas BH dan Celana Dalamnya yang berwarna merah merona itu. Beuhhh, bikin iman ane goyang aja nih Bu Maria, ucapku dalam hati. Saat itu kebetulan sekali suasana rumahnya sepi, mungkin saja suaminya sedang suami Bu Maria bekerja salah satu perusahaan swasta, jadi walaupun hari itu adalah hari libur nasional suami BU Maria tetaplah bekerja. Next, setelah itu kamipun masuk kedalam rumah dan mulai membahas mata pelajaran. Sepanjang pelajaran, saat itu aku hanya terpana melihat BU Maria yang pagi itu benar-benar terlihat terus menerus aku memperhatikan bentuk tubuhnya dari bawah sampai atas. Saat itu yang sangat membuatku tertarik adalah bentuk payudara-nya terlihat kencang dan montok. Karena Dress bagian atas yang dikenakanya agak longgar, secara otomatis terlihatlah belahan payudara-nya ketika sedang membungku ketika menjelaskan pelajaran perkirakan kira-kira ukuran BH-nya yaitu 34 B, cukup mantapkan para pembaca. Saking asiknya aku memandangi buah dada beliau, tidak sadar ternyata Bu Maria menyadari kalau aku sedang memandangi Buah dada-nya, dan,ā Rizal, kamu lagi lihatin apa hayouwww ??? ā, tegur Bu Maria lamunanku pada keindahan saat memandangin Buah dada BU Maria,ā E⦠E⦠enggak li⦠lihat apa-apa kog Bu ā, jawabku sekenanya dengan nada bicara terbata-bata.ā Udah kamu ngaku aja deh Zal, kamu dari tadi lihatin ini ibu kan ??? ā, ucapnya sembari memegang kedua aku-pun menjawab dengan rasa malu,ā I⦠iya Bu, Habis Bu Maria hari ini sexy banget sih ā, ucapku gugp tapi agak berani.ā Nah gitu dong, jadi cowok harus gentle, kamu mau lihat payudara Ibu ini ??? ā, ucapnya frontal.ā Wah⦠Ibu ini ada-ada aja deh, tapi kalau ibu mengijinkan saya mau sekali Bu, hhe⦠ā, ucapku dengan nada bicara percakapan itu, tidak kusangka BU Maria secara Live melepas Dress-nya dan dia kini hanya memakai memakai CD dan BH saja. Saat itu aku merasa seakan bermimpi, saat itu aku hanya terpaku dengan apa yang aku lihat di depan mataku, lalu,ā Heh⦠kok kamu malah diem aja sih Zal, cepetan kesini !!! Come to mama baby ??? ā, ucap Bu Maria dengan nada ini adalah rejeki nomplok, akupun langsung menghampirinya dan aku duduk disebelahnya. Saat itu juga Bu Maria langsung meraih tanganku dan meletakkan tanganku di payudara-nya yang kenyal dan montok itu. Beuhhh⦠mimpi apa semalam aku ini, ucapku dalam hati. Lalu,ā Zal hari ini les private-nya diganti dengan Sex private aja yah, sekarang kamu remas payudara Ibu⦠ā, ucap Bu Maria nakal.ā Iya Bu, hari ini akan menjadi les yang mengesankan bagi ibu dan aku ā, aku-pun langsung meremas-remas payudara Bu Maria, dan tidak lupa ula aku menjilati putingnya.,ā Ughhh⦠Ssss⦠Aghhh⦠nikmat sekali jilatanmu Zal, Aghhhā¦ā, ucap Bu Maria sembari mendesah itu aku hanya aku tidak menjawabnya, akupun berganti mencumbu bibir merah Bu Maria dengan lembut. Ciumanku itu disambut dengan cepatnya oelh Bu Maria. Saat menkmati bibir Bu Maria, tidak lupa aku memsukan tanganku ke dalam CD-nya. Mulailah jariku bergerilia, aku mulai memasukkan jari tengahku kedalam Vagina-nya. Setelah beberapa saat aku memainkan jariku, mulai terasa basah itu membuatku nafsuku mulai tidak terkendali, kulepas jariku dari Vagina-nya lalau, aku mulai melepas CD-nya dan langsung aku jilati Vagina-nya lebam dan putih terawat itu. Dengan liarnya aku menjilati Clitoris-nya, setelah kurang lebih 10 menit aku menjilatiVagina-nya, Bu Maria masih belum orgasme juga. Nampaknya Bu Maria ini tipe cewek yang kuat dalam hubungan itu membuatku semakin tertantang, maka aku lanjutkan jilat-jilatan mautku pada Vagina-nya. Tidak lama setelah itu nampaknya Bu Maria mulai tidak tahan lagi, dan dia meminta aku untuk membenamkan Penisku kedalam Vagina-nya,ā Ughhh⦠Ssss⦠Aghhhā¦. Zal⦠cepetan masukin kejantana kamu Zal⦠Oughhhā¦ā, ucapnya mulai tak hal itu aku langsung melepas baju, celana, dan celana dalamku sehingga aku gini telanjang bulat, dan sekarang kami berdua sama-sama bugil. Bu Maria tampaknya kaget ketika melihatukuran Penis-ku yang besar. ukuran Penis-ku, yaitu panjang 18 cm dan berdiameter 5 cm. Saat itu aku langsung mengambil posisi didepan Vagina-nya, lalau aku masukan Penis-ku dengan perlahan ke Vagina-nya,ā Blessssssssssā¦ā,Ternyata yang masuk baru kepala Penis-ku saja. Secara konstan aku maju mundurkan keantanku, dan,ā Aghhhhhhhhhhhā¦.ā,Kali ini telah terbenam sepenuhnya penis-ku kedalam liang Vagina Bu Maria yang nikmat itu,ā Aow⦠Aghhhhhhhhhh⦠ā, desah Bu Maria sangat dia agak merasa kesakitan, untung saja rumahnya agak jauh dari rumah tetangga sekitar, jadi suasana tetap aman. Saat itu aku tidak langsung menggenjot Vagina Bu Maria, aku mendiamkan sejenak, Penis-ku di didalam liang Vagina Bu Maria. Sementara itu aku sesekali aku mencumbu bibir seksinya, dan,ā Ibu udah Siap belum ??? ā, tanyaku.ā Udah Zal, hari ini puasin ibu ya Zal ā, itu juga aku langsung menggenjot Vagina-nya sambil aku remas-remas payudara besarnya. Bu Maria hanya merem melek sambil menggigit bibir bawahnya. Nampaknya dia sangat menikmatinya, aku genjot dengan tempo cepat. Aku genjot vagina Bu Maria dengan posisi itu selama 15 menit.ā Zal⦠Sssss⦠ibu mau keluar nich⦠Aghhh⦠ā, ucap Bu ucapanya aku semakin mempercepat genjotanku dan tidak llama kemudian,ā Serrrr⦠Serrrr⦠Serrrr⦠ā,Terasa cairan hangat membanjiri penis-ku didalam liang vagina Bu Maria, hal itu menandakan Bu Maria telah mendapatkan orgasme pertamanya. Terasa sangat hangat sekali Penisku di dalam Vagina-nya. Masih dengan penis yang terbenam didalam vahina, aku menghentikan genjotankau sejenak, aku sengaja memberi dia waktu untuk istirahat sejenak,ā Gimana Bu, dilanjut nggak ??? ā, tanyaku.ā Lanjut dong Honey, ibu masih belum puas nich, ayo lanjut lagiā, jawabnya.ā okey deh Bu, tapi sekarang ibu gantian yang diatas yah ā, pintaku.ā Baiklah, sekarang ibu yang akan beraksi dan memuaskan kamu ā, itu juga aku langsung telentang dilantai dan Bu Maria mulai naik diatas tubuhku gini kami bercinta dengan gaya WOT women on top. Bu Maria-pun langsung mem egang Penisku dan langsung memasukkanya kedalam Vagina-nya itu. Bu Maria langsung beraksi, dia menaik turunkan pantatnya dengan lincahnya. Sementara Bu maria berada diatas, aku-pun tidak tinggal diam mengimbangi permainan Bu Maria dengan meremas payudara-nya dan terkadang Bu Maria mecumbu bibirku. kali ini durasi permainan kami agak lama, yaitu 20 menit dengan gaya sexs WOT itu. Tiba-tiba,ā Serrrr⦠Serrrr⦠Serrrr⦠ā,Bu Maria mendapatkan orgasme untuk kedua kalinya, padahal aku masih belum orgasme sama sekali. Karena belum mendapatkan klimaksku, kini aku meminta Bu Maria berganti posisi dengan gaya sex Doggie Style,ā Sekarang ibu nungging yah ā, ucapku.ā Iya sayang ā, jawabnya luar biasa, guruku ini, dalam posisi ini dia terlihat sangat sexy sekali, ucapku dalam hati ketika melihat tubuhnya dari belakang. Lalu dari belakang, jelas terlihat Vagina-nya yang merah merekah dan bekas lendir kawinya sendiri. Saat itu aku langsung membenamkan Penisku dari belakang dan langsung aku genjot Vagina-nya sambil meremas-remas payudara-nya dari belakang,ā Aghhh⦠Ooughhh.. Ssssā¦ā, desahku.ā Oughhh⦠Shit⦠Aghhh⦠lebih cepat sayang⦠lebih cepat lagi⦠Aghhhh⦠ā, akupun menggenjot guruku yang sexy ini dengan penuh birahi. 20 menit kami bermain diposisi tersebut, sementara Bu Maria sudah orgasme sebanyak 3 kali selama menit itu. tiba-tiba ada yang mendesak keluar dari Penisku,ā Zal⦠ibu mau keluar lagi⦠Aghhh⦠ā,ucap Bu Maria.ā Tahan dulu Bu⦠Rizal juga mau keluar nih, kita keluarin barengan yah ā, akupun menggenjot lebih cepat lagi dan,ā Crotttt⦠Crotttt⦠Crotttt⦠Crotttt⦠ā,Akhirnya kami orgasme bersamaan, dan air maniku tersembur memenuhi Vagina-nya. Setelah keluar semua, aku-pun cabut Penisku. Aku melihat ada sperma yang mengalir dari Vagina-nya karena saking banyaknya air mani yang aku keluarkan. Tidak terasa kami bercinta selama 1 jam lebh. Sejenak kami istirahat dan berbincang-bincang. Dalam perbincangan itu ternyata menurut Bu Maria, suaminya tidak bisa memuaskannya seperti saat berhubungan sexs senang sekali mendengarnya.ā Aku bisa memuaskan ibu kapan saja disaat ibu mau ā, kataku.ā Wah⦠kamu memang murid kesayangn ibu Zal, terima kasih ya Zal⦠Emuaach⦠ā, jawab Bu Maria sambil memeluk dan mencium cerita, kira-kira kami beristrahat selama 30 menit, kamipun berhubungan sexs lagi. kali ini kami bermain dikamar Bu Maria sendiri. kami bermain selama 1 jam dan selama itu Bu Maria sudah orgasme sebanyak 6 kali dan aku sebanyak 2 kali. Saat itu kami sangat menikmati permainan itu. Setelah berhubungan sex kamipun merasa lelah dan kami berdua tertidur pulas dikamaU terasa setelah terbangun jam menunjukna pukul sore. Kemudian setelah itu aku bergegas mengenakan pakainku dan aku berpamitan pulang, karena 1 jam lagi suaminya akan pulang. Sejak saat itu kami sering berhubungan sex jika ada kesempatan. Terkadang dirumahnya saat tidak ada suaminya, disekolah saat semua siswa dan guru pulang, atau kami menyewa hotel untuk sekedar berhungan 2 bulan kemudian Bu Maria memberitahuku kalau dia sedang mengandung dari hasil percintaan kami. Aku terkejut sekali mendengarnya, aku takut jika sampai ketahuan orang lain jika itu adalah anakku. Namun Bu Maria sangatlah cerdas, dia berkata padaku,ā Udah kamu nggak usah takut, ibu akan bilang pada suami ibu kalau ini adalah anaknya. Waktu itu setelah berhubungan sex denganmu, malam harinya ibu juga berhubungan sex dengan suami ibu untuk menghilangkan kecurigaan, jadi aman deh ā, ucap Bu Maria membuatku Bu Maria tahu kalau dia akan hamil, makanya dia bercinta dengan suaminya setelah dengan aku. aku mulai tenang sekarang. Selama 3 bulan sejak dia hamil, kami tidak lagi berhubungan sex karena takut mengganggu kesehatan calon bayinya. Ketika menginjak usia kehamilan 5 bulan, kamipun melakukannya lagi, hal ini juga berguna untuk membantu kelancaran persalinannya nanti. Pada kehamilannya kami lebih sering bercinta karena aku sangat menyukai bercinta dengan wanita hamil. Aku sering minta jatah ke Bu Maria, terkadang Bu Maria yang meminta, dia bilang karena itu cerita setelah kelahiran anaknya kami masih sering melakukannya kuramg lebih selama 1 tahun. Kami berhenti melakukan skandal itu ketika Bu Maria telah pindah keluar kota. Sungguh pengalaman dan hal yang menyenangkan untuku, karena dalam 2 tahun, aku terpuaskan oleh guru yang cantik dan hebat dalam berhubungan sex. Terima kasih Bu Maria. Semoga kita dapat mengulang momet itu kenbali. Selesai. Agenpoker. Cerita Dewasa - Abg Pelajar Kenikmatan Dientot Sama Guru. "Iya Pak, gak pa-pa tadi Inez jalan juga gak lihat-lihat kok pak dan Inez keburu-buru. "Sebagai permintaan maafku aku traktir kamu di kantin deh ya". aku tidak menolak ajakannya. aku sengaja mau menggodanya, aku berpura-pura memperbaiki tali sepatuku, karena rokCerita Seks Dewasa Ngentot Dengan Ibu Guru Indah Yang Cantik ā Nama lengkapku Deni Boy Wibisono, sering dipanggil ā Boy ā, kini usiaku 25 tahun, kisah yang kuceritakan ini terjadi sepuluh tahun yang lalu. Malam itu aku tidur lelap sambil tersenyum dan tak sempat kurasakan apapun, tapi ketika aku terjaga karena jam wekerku berbunyi tepat pukul enam pagi, baru terasa badanku pegal-pegal terutama lutut dan pinggangku, bahkan untuk bangun dari tempat tidurpun berat sekali rasanya⦠Jika kakak-ku tidak masuk ke kamar, memaksaku bangun, mungkin aku terus ketiduran. Dengan memaksakan diri, aku bangun dari tempat tidur, namun saat kuberdiri terasa lututku lemas dan bergetar, hampir aku jatuh terduduk⦠Baru setelah mandi badanku terasa agak segar. Selesai berpakaian seperti biasa aku duduk di meja makan untuk sarapan. Tak lama kemudian Bi Tuti pembantu keluargaku seperti biasanya datang mengantar nasi goreng kesukaanku, tanpa terasa perasaanku mendadak tegang⦠sekilas kulihat wajahnya⦠rasanya tak ada yang aneh tapi langkah kakinya terlihat agak berat, ā Aman⦠ā, pikirku. Ketika aku minta telor rebus setengah matang, dia menjawab dan berlaku seperti biasa saja, akupun makin yakin dia tak tahu apa yang terjadi semalam. Akupun menjalani hari-hari selanjutnya seperti biasa, sikapku jika berdekatan dengan Bi Tuti tetap seperti biasa seakan tak pernah terjadi apa-apa. Padahal setiap saat aku selalu mencari waktu untuk mengulang perbuatanku dulu, tapi sulit sekali karena akhir-akhir ini dia sering tidur bersama kakak perempuanku. Sikapku selalu dapat kujaga tapi kontolku tidak, hampir setiap aku dekat Bi Tuti kontolku langsung berdiri tegang. Pertama masih bisa kutahan, tapi makin lama kutahan makin pusing kepalaku⦠aku tidak suka onani karena kupikir kenapa mesti pakai tangan jika ada yang lebih enak yaitu bersetubuh dengan perempuan. Akhirnya aku dua punya sasaran baru, yaitu guru Matematikaku yang bernama Bu Indah, usianya 26 tahun,belum kawin, sesuai dengan namanya, wajah cantik mirip Yuni Shara, kulitnya putih bersih dan bentuk tubuhnya sangat indah, tinggi langsing dengan buah dadanya yang besar tegak menantang dan teman wanita sekelasku yang bernama Jihan. Wajahnya cantik, kulitnya putih sekali tapi yang lebih penting bagiku adalah ukuran buah dadanya paling besar diantara teman wanita sekelasku. Setiap hari aku memutar otak, mencari akal bagaimana caranya supaya aku bisa mencumbu salah satu dari mereka sampai puas. Suatu hari, aku dipanggil ke ruang oleh Bu Indah dan aku dimarahi karena nilai ulangan Matematikaku hancur, padahal aku sengaja tidak belajar supaya diperhatikan sama Bu Indah. Saat itu aku beralasan kurang mengerti ketika diajari di kelas dan langsung aku minta les tambahan sama Bu Indah. Pucuk dicinta ulampun tiba, Bu Indah langsung setuju dan kamipun berunding mengenai tempat les, di sekolah atau di rumah. ā Bagaimana kalau di rumah Bu Indah saja?ā usulku. Dia langsung setuju, saat itu pula baru aku tahu kalau Bu Indah tinggal sendirian di rumah kontrakan dan les dimulai sore hari itu juga setelah pulang sekolah. Dengan hati berbunga-bunga akupun kembali ke kelas. Tiba di rumah aku langsung mempersiapkan diri, pokoknya badanku harus bersih dan wangi, kupakai celana dalam yang longgar dan celana Leviās 501 ku yang tidak pake retsleting tanpa pake sabuk, dan tak lupa kubawa sebuah gunting kecil. Sorenya kuberangkat sekitar pukul 3. Kurang lebih setengah 4 aku sudah berdiri didepan pintu rumah Bu Indah dan belum sempat kuketuk pintunya guruku sudah membukakan pintu. āSore Bu,ā sapaku berbasa-basi. Setelah membalas salamku langsung dia menyuruhku masuk untuk menunggu di ruang tamunya karena katanya dia mau kebelakang dulu. Tampaknya Bu Indah baru datang juga karena dia masih mengenakan seragam guru yang tadi siang, mungkin rapat dulu pikirku. Ruang tamunya cukup besar, tapi bersih dan tertata rapi juga kulihat beberapa photo keluarga. Sambil duduk di kursi tamu yang terbalut kulit dan empuk, aku menyiapkan buku Matematika untuk bahan les. Cerita Seks Dewasa Ngentot Dengan Ibu Guru Indah Yang Cantik ā Selang beberapa menit kemudian Bu Indah datang lagi dengan segelas air es ditangan kanannya. ā Boy .. maaf yachā¦Ibu nggak punya apa-apa. Pembantu lagi mudik .. jadi nggak ada yang masak. Barusan aja Ibu dari rumah Bu Yanti dulu.. yang ngajar Akuntansi di A3.. itu yang pindahan dari Bandung. Kamu tahu khan? Kamu siapin aja dulu bukunya..sambil baca-baca, Ibu mau mandi dulu sebentar.. nggak enak.. gerah nih!ā katanya tanpa memberiku kesempatan tuk membalas ucapannya. Memang guruku ini nggak kaku kalau ngajar di kelas. Bahkan terkadang kalau ngomong kayaknya nggak terlalu ada jarak dengan murid. āMa kasih Bu jadi mengerepotin .. ā, jawabku sambil berusaha melirik sedikit belahan buah dadanya di balik kemeja dalam berwarna putih satin berlengan panjang saat guruku membungkuk meletakan gelas di atas meja. Rupanya blazer seragam warna hijau guruku sudah dilepasnya bahkan mungkin rencananya mau ganti baju dulu .. sebab kemeja putihnya sudah dikeluarkan dari balik rok. āNggak apa-apa kok..ā, balasnya sambil berlalu keruang dalam. Dengan sengaja mataku mengikuti langkah guruku bertelanjang kaki ke ruang dalam. Kupandangi gerak pinggulnya saat berjalan..samar-samar terlihat cetakan celana dalamnya.. betis putihnyaā¦hingga lenyap dibalik tembok pemisah ruangan. Tak lama kemudian terdengar gemericik suara siraman air. Oh Bu Indah ⦠pikirku menerawang membayangkan guruku ini mandi telanjang tanpa benang sehelaipun. Dalam benakku terbayang adegan erotis dengan guruku. Tanpa bisa ditahan gairahku meningkat .. organ kelelakianku menegang. Ohh ā¦aku menghayalkan guruku sendiri.. Ibu Indah. Sempat timbul pikiran kotorku untuk mencoba mengintipnya dari lubang kunci .. sebab aku ingat omongan guruku kalau pembantunya lagi mudik jadi nggak bakal ketahuan. Tanpa terasa menunggu, Bu Indah sudah muncul di hadapanku dengan memakai kaus putih ketat YSL tanpa kerah berleher V. Dengan rok katun longgar warna gelap menjutai sampai kemata kakinya, sungguh dimataku Bu Indah sangat menggairahkan, dengan BH hitam yang jelas membayang tanpa bisa menyembunyikan buah dadanya yang tegak membusung. ā Boy .. koq kamu bengong.. bukannya baca buku?ā tanyanya sambil berjalan menghampiriku sambil mengikat rambutnya ke atas. Jelas sekali leher putihnya yang jenjang .. untaian anak rambut sedikit tergerai. Entah.. aku sendiri bingung antara terpesona atau tergiur. Yang jelas dimataku Bu Indah sungguh seksi menggairahkan. āNggak Bu..,ā jawabku sedikit gugup. ā Ayo Boy .. mulai⦠kamu bawa buku Matematikanya-kan?āā katanya sambil duduk di sofa panjang tepat di hadapanku. lalu diambilnya kertas kosong dibawah meja tamu dan tanpa sengaja untuk kedua kalinya aku mendapat kesempatan memandangi celah buah dadanya yang putih, menggelayut, tampak kontras di balik BH hitamnya ketika dia menunduk. Kali ini keberuntunganku cukup lama karena guruku sedikit membereskan majalah2 di bawah meja. Sungguh sejak aku membayangkannya mandi, gairahku belum mereda bahkan kini semakin membara. Sambil membawa kertas kosong untuk coretan .. guruku duduk di sebelahkuku, disofa panjang, tak lama kemudian dia mulai serius menerangkan rumus integral dengan pensil ditangannya, sebaliknya gairahku membawa pikiran dan khayal-ku untuk menikmati kehangatan, keseksian, kesintalan tubuhnya. Aku hanya mengomentari dan berkata,ā Ya ā¦ya .. ngerti Buā¦!ā dan tanpa disadarinya mataku dengan buas memandangi wajah molek sambil membayangkan dapat menjilati dan melahap gumpalan terbelah, payudara putih segar yang menyembul disangga BH berwarna hitam yang tampak jelas dari samping atasnya. Jelas perasaanku tak karuan ⦠jantungku berdegup kencang .. tercium aroma parfum yang lembut dihidungku .. makin membuat dudukku nggak nyaman.. dan aku tahu apa sebabnya ⦠organ kelakianku yang terus menerus tegang membuat pikiran gelap mulai menggodaku. Hingga akhirnya Bu Indah .. memberiku soal latihan untuk dikerjakan,āCoba Boy .. kamu buat ini .. soal yang tadi siang untuk PR . Ibu pingin tahu .. kamu udah ngerti belum?ā kemudian dia berdiri sambil ngambil sebuah majalah dari meja sudut kemudian duduk di kursi sebelah kanan depanku. Sekilas kulihat dia membacanya sambil duduk miring menghadap ke arah jalan. Sambil mencoba menyelesaikan soal itu, kuperhatikan guruku membaca sebuah majalah Kartini. Kemudian kelihatan guruku merubah posisi duduknya dengan sedikit membelakangiku sambil menumpangkan kaki kanan dengan badan sedikit bersandar sambil memeluk bantal kursi. Langsung aku menghentikan kegiatanku kupandangi guruku dari belakang⦠tampak benar bulat pinggulnya yang cukup besar ..oh sungguh menggoda pikirku. Terlihat pula sedikit celana dalam hitam bagian atas⦠karena kaos guruku yang sedikit terangkat. Selang beberapa saat aku terpana .. tiba-tiba Bu Indah menengok ke arahkuā¦. lalu memperbaiki posisi duduknya. Sepertinya Bu Indah sadar sedang diperhatikan, dia membereskan kaosnya lalu dia kembali duduk di sampingku. Jarak tubuhnya dengan tubuhku hanya sejengkal saja. Aduuuhhh⦠harum sekali wangi tubuhnya, tak tahan aku untuk memeluknya. Tapi aku takuutttā¦.. dan malu. Setelah kami berdiskusi tentang Matematika hampir tiga jam lebih, obrolan mulai melebar, kami semakin akrab. Sesekali kulit kami bersentuhanā¦. terasa halus sekaliā¦. lain dengan kulit bi Tuti, semakin membuatku ingin merambahi seluruh bagian tubuh yang dimilikinya untuk mereguk kenikmatan yang ada di dalamnya. Entah setan mana yang menggodaku hingga aku semakin berani. Tanpa basa basi, tubuh Bu Indah langsung kupeluk dengan kuat, secepat kilat bibirku menempel di bibirnya yang ranumā¦. dia kaget sekaliā¦. matanya melototā¦. ā Mmmphh Boy, apa apaan kamu⦠ā katanya sambil menggelengkan kepalanya untuk menghindari bibirku dan tangannya mendorong bahuku. Kujawab dengan mempererat pelukan hingga tangannya tak bisa bergerak⦠kuciumi bibirnya dengan penuh nafsuā¦. kusedot sedot dan kugigit bibir bagian bawah⦠tapi mulut Bu Indah tertutup rapatā¦. Mmmmpphhā¦.mmpphh⦠kepalanya menggeleng-geleng dan bergerak mundur berusaha untuk melepas ciumankuā¦. tapi bibirku terus menempel di bibirnyaā¦. kucoba untuk merangsangnya lewat bibir. Kepalanya terdorong hingga ke pojok sofa hingga tak bisa bergerak lagi⦠seluruh tubuhku bergerak secara reflek menindih tubuhnya⦠selangkanganku tepat menempel di selangkangannya⦠menggesek gesek memeknya, badannya menggelinjang-gelinjangā¦. kakinya terus bergerak-gerakā¦. menendang-nendangā¦. tangannya mendorong dadaku dengan kuat, berusaha melepaskan diri dari tubuhku yang menindihnya, tapi aku tetap memeluknya dengan kuatā¦. hingga kurasakan gerakannya mulai berkurang⦠dan melemahā¦.. sorot matanya berubah senduā¦. dan berkaca-kacaā¦ā¦ Mulutku terus menutupi mulutnya⦠bibirnya kukulum sambil kusedot dan kugigit bibir bawahnya⦠kumainkan lidahku untuk membuka mulutnya⦠kucoba untuk merangsangnya⦠selangkangannya kutekan dan kugesek-gesek dengan selangkanganku⦠akhirnya usahaku membuahkan hasil.. mulutnya mulai terbuka⦠nafasnya mulai memburuā¦. bibirnya bergerak membalas permainan bibirku⦠aduuuhh enakknyaaa⦠kamipun berciuman dengan normal, tanpa ada paksaan⦠ternyata Bu Indah, guruku yang cantik, sangat ahli dalam berciuman⦠lidahnya dan lidahku saling berpilin dan menarik⦠saling menyedot⦠enak sekali rasanya⦠pelukanku lepas dengan sendirinya dan tanganku menyelusup ke balik kaosnya mulai menggerayangi perutnya.. ketika buah dadanya kuraba-raba, Bu Indah mendesah, ā Boy, jangan Nak.. oohh⦠kamu memang nakalā¦. awass yaā¦! oohhā¦. aahh⦠ssstt⦠aahh⦠ā. Sikapnya seperti ingin menolak tapi desahannya menunjukkan dia merasakan nikmat⦠aku jadi lebih agresif⦠tubuhku bergeser⦠mulutku berpindah sasaran⦠kuciumi lehernya yang putih⦠kujilat-jilat⦠tanganku semakin rajin mengelus⦠meraba⦠terdengar desahan lirih⦠aaaaahhhh⦠aaaahhhā¦. ooohhhā¦. kedua tangannya menjambak rambutku, kugeser perlahan-lahan kaos putihnya⦠dan tubuh Bu Indah semakin terbuka⦠tanganku bergerak ke balik punggungnya⦠kubuka kaitan BH-nya⦠ketika kubuka penutup buah dadanya, mendadak kedua tangan Bu Indah menepis tanganku dan menutupi dua gundukan yang menjulang dengan menyilangkan tangannya dan menurunkan kaosnya, sambil berkata, ā Cukup, jangan diteruskan lagi⦠Ingat, kamu adalah muridku ! Jangan kurang ajar !! ā, matanya memandang tajam ke mataku sambil mendorong dadaku dengan kasar. Aku kaget dan terdiam sejenak, ā Wah, bahaya nih, tapi kepalang basah ā, pikirku dan nafsuku sudah di ubun-ubun⦠kontolku makin tegang dan berdenyut-denyut⦠aku benar-benar sudah nekat. Kugeser kembali tubuhku menindihi tubuhnya⦠kupegang kepalanya dengan kuat⦠kuciumi bibirnya dengan lebih bernafsu⦠kedua tangan Bu Indah berusaha menahan tindihanku dengan mendorong dadaku⦠perlawanan itu membuatku semakin bernafsu⦠lehernya kutelusuri dengan lidahku⦠bagian belakang kupingnya kuciumi⦠kujilati⦠kugigit ujung kupingnya⦠kumainkan lidahku di lobang kupingnya⦠Tubuh Bu Indah menggelinjang-gelinjang⦠matanya merem sambil menggigit bibirnya sendiri⦠mulutnya berdesah tertahan, ā Boy⦠aahhhā¦. ooohhhā¦. Booy⦠aaahhhh⦠mmmmā¦. su..su..dah⦠jaā¦jangan.. diteruskanā¦aahh⦠De..de..niiiā¦Booy⦠su..sudahā¦a..aaā¦aa..hhh⦠suu..dah..ā Desahan itu membuatku tambah lupa diri, tangan kananku kembali menyusup ke balik kaosnya, langsung kuremas buah dada Bu Indah yang sebelah kiri⦠waahhh⦠ternyata buah dadanya benar-benar keras dan kenyal⦠kaosnya kutarik keatas⦠tampaklah sepasang buah dada putih bersih dengan putingnya yang kecil berwarna agak kecoklatan⦠kusambut kedua gundukan daging itu dengan remasan dan mulutku. Kujilat⦠kuciumiā¦dan kugigit sambil kusedot sedot puting yang ranum itu⦠desahan Bu Indah terdengar semakin lirih.. ā Aaahhhā¦. ooohhhā¦..ooohhhā¦. ooohhh⦠mmmmmhhmmā¦ooohhhā¦mmmmmā¦. ā, kedua tangannya mencengkeram rambutku dengan kuat⦠kepalanya semakin menyusup ke pojok sofa⦠matanya merem melek merasakan kenikmatan⦠buah dadanya terus kuremas-remas⦠kuciumi⦠ku urut-urutā¦. Aaaahhh nikmatnya⦠kugeser tubuhku ke sampingnya, kuturunkan kedua kaki ke lantai, sambil berlutut aku terus menelusuri setiap lekuk tubuh Bu Indah dengan mulutku, kujilat-jilat puting dan perutnya secara bergantianā¦. Tangan kananku berusaha membebaskan kontolku yang sudah sangat tegang dari penghalang, dengan sekali tarikan, seluruh kancing celanaku langsung terbuka⦠kontolku langsung menyeruak, berdiri dengan kokoh juga keras⦠kuturunkan celanaku perlahan-lahan tanpa sepengetahuan Bu Indah. Setelah itu, tangan kananku menyibakkan rok longgarnya sambil mengelus dan meraba-raba pahanya.. makin ke atas, hingga tiba pangkal pahanya yang masih tertutup celana dalam warna hitam tipis. Kuletakkan telapak tanganku dengan perlahan, kuusap-usap dengan lembutā¦. kugesek-gesek jari tengahku di celah bibir memeknya ⦠tubuh Bu Indah tiba-tiba tersentak, tangannya menggapai-gapai berusaha menarik tangan kananku⦠ā Boy⦠jangannn⦠oohhhā¦mmhhmmā¦. oh.. ja..ja..ngannnnā¦. mmhmm⦠oohhhā¦aaahh⦠Boooyā¦. mmmhhmmm⦠mmmhhmmā¦..ā, desahannya makin keras⦠seperti merintih kesakitan⦠tangannya terus menggapai tanganku. Ketika tanganku terpegang, langsung ditariknya ke buah dadanya⦠sejenak ku ikuti kemauannya. Kedua buah dadanya kuremas sambil menyedot-nyedot dan menggigit putingnya. Mulut Bu Indah terus merintih-rintih nikmat⦠tangan kananku terus berusaha membuka celana dalamnya, tapi selalu gagal karena pahanya dirapatkan dan tangan kirinya memegangi tanganku. Berkali-kali kucoba, tapi selalu gagalā¦. Mulutku kuarahkan kembali ke mulutnya⦠bibirku dan bibirnya menyatu⦠saling mengulum⦠menyedotā¦. menggigit⦠dan buah dadanya kuremas dengan kuatā¦. ā Mmmmmhhmmmā¦. mmmmhhhmmmā¦.mmhhmmmmmmā¦. mmmhhmmm ⦠ā, dia merintih-rintih sambil berciuman. Kedua tangannya menjambak rambutku, kedua pahanya merenggang sendiri. ā Nah, sekarang ā,kuambil gunting kecil dari celanaku, kutarik roknya lalu perlahan-lahan sekali dan tanpa menyentuh memeknya, sedikit demi sedikit kugunting bagian depan celana dalamnya dan aku berhasil tanpa disadari olehnya. Nafsuku semakin berkobar membayangkan kenikmatan saat kontolku keluar masuk lobang memeknya. Sedikit demi sedikit aku menggeser tubuhku ke antara dua pahanya, tanpa ada paksaan, kedua pahanya berhasil kurenggangkan hingga tubuhku ada diantaranya dengan posisi bertumpu pada lutut. Tubuh Bu Indah kutarik sedikit demi sedikit ke pinggir sofa saat mulutku menciumi bibirnya. lalu lehernya kujilati⦠terus turun⦠ke buah dadanya⦠kumainkan lidahku di perut dan pusarnya⦠Tubuh Bu Indah semakin menggelinjang gelinjang dan rintihannya semakin keras, ā Ooohhhh⦠aaahhhh⦠ooohh⦠oooohhhā¦. aahhhā¦. Booy⦠aaahhhhā¦. geliiiiā¦. oohhhā¦. aa..aahhkkhhhā¦..ā. Ketika posisi lobang memek Bu Indah agak ke pinggir sofa, akupun mulai merangkak naik sambil mengusapkan ludah di kepala kontolku yang sudah sangat keras⦠bibirku dan bibirnya kembali bersatu⦠kami berciuman agak lama⦠nafasku dan nafasnya semakin memburu⦠badannya sudah licin oleh keringat, sorot matanya sayu dan pasrahā¦. Kuangkat kaki kanannya lalu kuletakkan di atas meja, kedua pahanya semakin merenggangā¦lalu kugenggam batang kontolku, kuarahkan kepalanya tepat di depan lobang memeknyaā¦, bulu-bulu tipis halus terasa menyentuh tangankuā¦. Aaahhh, belahan memek Bu Indah pasti terlihat jelas⦠bulu memeknya yang tipis halus tak mungkin akan menutupinya⦠sambil membayangkan bentuk memeknya, kudorong pantatku dengan sepenuh perasaanā¦. perlahan namun pastiā¦. kepala kontolku mulai menyentuh bibir memeknyaā¦. masuk sedikit demi sedikitā¦.. Kualihkan perhatian Bu Indah dengan memainkan lidahku di lobang kupingnya, ā Ibu cantik sekali⦠maafin Boy Bu⦠Bu Indah sayaaangg⦠maafin Boy ya⦠ā bisikku, kugenggam keras tangan kanannya dengan tangan kirikuā¦., ā Booyā¦. oohhhā¦aahhhā¦. sudahh yaa⦠aa..ahhhā¦. ooohhhā¦. jangan diteruskanā¦. Boooy ⦠please⦠su⦠⦠Ibu takuuttā¦.ā, rintih Bu Indah dengan lirihā¦. Pantatku terus kudorongā¦, terasa sebagian kepala kontolku sudah masuk ke lobang memek Bu Indah yang sudah basah dan licin tapi sangat sempitā¦. lalu kugesek-gesek dan kutekan perlahan⦠tangan kananku terus menggenggam batang kontolku⦠membimbing hingga semuanya masuk. Kontolku semakin berdenyut-denyut⦠ketika kepala kontolku masukā¦. tubuhnya tersentak⦠mata mendadak terbelalak kagetā¦. tangan kirinya menahan perutku menahan dorongan pantatku⦠tapi tanganku terus menggerak-gerakkan kontolku⦠kutekan sedikit⦠kutarikā¦. kugesek-gesekan ke itil nya⦠kutekan lagi⦠kuputar-putar⦠kugesek-gesek lagi itil nya⦠hingga dia meratap sambil merintih-rintih nikmat, ā Oooohhhā¦oohhhā¦aahhā¦oohhhā¦.. Booyā¦. Booyyā¦. ja..ja..nnggan⦠ooohh⦠oohh.. janganā¦.. mmmhhmmmmm⦠sakiiitt.. aahhh..uuhhh⦠sakkkiitt.. Ibu..nggak mau⦠Booy⦠oooohh⦠Booy⦠jja..ja..ngaaan⦠a..duuuhā¦ngggā¦akhā¦aahhhā¦mmhmm..nngggā¦. uuhhhā¦ā Walaupun memek Bu Indah sudah basah dan licin, kontolku hanya masuk sepertiganya⦠sempit sekali⦠ketika kudorong dorong pantatku lebih kuat, tubuh Bu Indah bergetarā¦. rintihannya semakin keras seperti jeritan-jeritan keci, ā Boooyyā¦. aaahhhhhhā¦ā¦aaā¦aahhhh⦠uuuuhhhhā¦.. uuhhh⦠ooohhhhhhā¦.. aaaaaaā¦. sakiiitttā¦.awwā¦..mmmmhhmmmā¦ā¦ooohhhhā¦.. mmmmhhmm⦠nnggak mauuā¦. Boooyyā¦. sakiiitttā¦.. Boy.. Booyā¦Booooyā¦.. Booooooooyā¦ā¦. aaaaaaaaaahhhhā¦..ā Bu Indah menjerit-jerit kecil memanggil namaku ketika doronganku semakin kuatā¦. semakin kuatā¦. hingga akhirnya kontolku masuk setengahnya, kutarik lalu kudorong lagi lebih kuat, baru masuk 3/4 keburu mentok, terasa kepala kontolku menyentuh dinding yang bergerinjal-gerinjal, saat itu Bu Indah merintih agak panjangā¦. crep..crep crepp⦠creppā¦. bleessssssā¦ā¦ terasa sekali nikmatnya jepitan dinding memek Bu Indah⦠ā Aaahhhā¦.aahhhhā¦. enaakkā¦. nikmatttā¦. ā, kontolku terasa agak perihā¦. tiba-tiba ada cairan hangat merendam kontolkuā¦. hangat dan licin nya mendatangkan kenikmatan tersendiriā¦. membuatku terpejam sejenak⦠nikmatā¦. Kulihat kepala Bu Indah mengeleng-geleng dengan kuat⦠rintihannya menjadi tidak jelas.. seperti orang mengigauā¦. menangis lirihā¦. kutegakkan tubuhku sambil kupegang pinggangnya yang kecil dengan kedua tanganku lalu kumulai gerakan menarik⦠mendorong menarik⦠dorongā¦. tarikā¦. crepp⦠blesssā¦. creppp⦠blessss⦠crepppā¦.creppppā¦. creppppā¦.. tampak sekali pemandangan indah ketika kontolku keluar masuk memek Bu Indah, creppā¦crepppā¦. crepppā¦. creppp⦠blesssā¦.blesssā¦. blessssā¦.. anganku melayang dibuai kenikmatan aneh⦠biar lobang memek Bu Indah sempit sekali tapi kontolku keluar masuk dengan leluasa⦠karena adanya cairan pelicin. Bu Indah pun semakin tak jelas rintihannya, kadang nadanya seperti menangis⦠mulutnya menggigit-gigit tangannya yang mengepalā¦, ā nghhhhā¦.nghhhhā¦.ngggngghā¦.. aa..aa..ahhhhā¦.. eekh.. aahh⦠ngggā¦ngggg⦠mmhmmā¦. o..o..oohhhh⦠ngghhā¦. Booooy⦠sssakiit⦠nggngggā¦. aww⦠oohhā¦.. Boooy⦠pelaan⦠pe..pe..laanā¦.. aaaaaaaaaaaa..aaaahhhhhhhhhā¦nnggnggā¦. aaahhhhhhhhā¦ā¦ā¦ ā Gerakanku semakin kupercepat⦠terusss⦠makin cepaattā¦. sesaat kemudian Bu Indah merintih histeris, sambil melingkarkan kedua kakinya di pinggangku⦠mulutnya terus merintih nikmat sambil menjilat dan menggigiti kuku tangannyaā¦. saat itu pula kembali kurasakan ada cairan hangat merendam kontolku di dalam lobang memeknyaā¦.. kedua kaki Bu Indah menjepit pinggangku dengan kuat hingga tak bisa bergerak beberapa saatā¦. ā Booy⦠Boooy⦠aahhhā¦ohhhā¦. ka.. ka..mu jahaat.. aaakkhhhā¦. akhā¦. Booooyā¦.. enaaaakā¦. aa..aaahh⦠oohh⦠ā, desah Bu Indah. Kugeser tubuhnya memanjang di sofa, kedua kakinya terlipat, kutindih tubuhnya sambil memasukkan kontolkuā¦. dan setelah kugeser-geser posisiku hingga terasa nyaman dan leluasa, akupun mulai menggerakkan pantatku naik turunā¦. crepp..blesss..creppp..blesssā¦.creppp..blesss⦠creppp⦠crepppā¦creppp⦠crep..crepp..crepp.. crepp⦠gerakanku semakin cepat, tubuh Bu Indah menggelinjang-gelinjang liar⦠kedua kakinya melingkar dan menjepit pinggangku⦠kedua tangannya mencengkeram punggungkuā¦. lidahku menari-nari di lobang kupingnya⦠nafasku semakin memburu.. gerakanku semakin cepatā¦. cepaaatā¦. makin kuat hentakankuā¦. Cerita Seks Dewasa Ngentot Dengan Ibu Guru Indah Yang Cantik ā Bagian dalam memek Bu Indah terasa semakin basah dan hangat, kurasakan kontolku mulai berdenyut-denyut dan terasa sangat geli⦠inilah saat paling kutunggu⦠rasa geli yang amat sangat diakhiri dengan keluarnya air maniā¦. kuperlambat sebentar gerakankuā¦. lalu kupercepat lagiā¦. kupercepat lagiiā¦. semakin cepat gerakanku membuat rintihan Bu Indah semakin pendek tak menentu, ā mmh.. ugh.. ugh⦠ughā¦aa..a..aahhh.. ngnggg.. uuhhā¦.oohh⦠mm..mm..mm.. ngng⦠ohh..ohh.. ohh.. nnngg⦠eekh⦠aahh..ahhā¦mmhh⦠te..te..te..rus.. te..te..ruus.. oohh.. aahhā¦aahh.. Bbbooyy⦠Bbooyy⦠ah..ah.. sa..sa..yangggā¦aahhh⦠laagii⦠teruusss.. ehhh⦠ehh⦠aaahhh.. ā. Mulut Bu Indah bergerak ingin mengulum kupingku⦠lidahnya terasa menggelitik lobang telingakuā¦. tak lama kemudian kontolku berdenyut keras⦠ingin memuntahkan air maniā¦, ā Aaahhhhhhā¦. aaahhhhā¦. aa..aa..aaahhhhā¦. akuu.. tak kuat lagi Buuuuuuuuā¦.. ā gerakan naik turunku semakin cepatā¦.rasa geli semakin terasa⦠kontolku makin tegang⦠berdenyut-denyutā¦. Bu Indah semakin histeris, mendadak pantatnya mengangkat dan bergoyangā¦. memutarā¦, ā Aaakh⦠aaaaaā¦. Booyyā¦.Booooyā¦ā¦.. sa..yangā¦.taā¦taa.. oohhh⦠tahannn⦠seā¦seā¦bentarrā¦. ta..ta..hannnā¦.. aa..aā¦yoā¦seā¦sekarang⦠sekarang⦠yaaaā¦yaaā¦.eee..eennaaakkā¦.ooohhhā¦. oohhhā¦. mmmhhmmā¦.oooohhhhā¦ā¦ aaaaaahhhā¦ā¦..ā Kontolku terasa dipilin-pilin dan disedot-sedotā¦ā¦ akhirnyaā¦., ā Aaaaahhhhhā¦. aaahhhhā¦.. Ibuuuuā¦. aaahhhā¦ahhā¦ā, kudorong pantatku sekuat-kuatnyaā¦, air maniku menyembur banyak sekali cretā¦cretā¦cretā¦cretā¦cretā¦cretā¦cret⦠kupeluk tubuh Bu Indah sekuatnyaā¦, mataku terpejam merasakan kenikmatan tiada tara yang barusan terjadiā¦.., demikian juga Bu Indah ketika maniku menyembur di dalam memeknya⦠badannya seperti menggigil dan tersentak-sentak⦠kedua matanya terbeliak-beliak nikmatā¦ā¦, kedua kakinya melingkari pinggang dengan kuatā¦.. kedua tangannya mencengkeram punggungku sampai kukunya menancap, kureguk seluruh kenikmatan sambil kami saling memeluk, mencium sambil berguling-guling untuk meredam nafsu dan emosi yang sangat tinggi. Setelah kurang lebih sepuluh menit saling berpelukan, aku mulai bangkit, kuangkat tubuhku, perlahan-lahan kucabut kontolku dari lobang memek Bu Indah. Air maniku terlihat mengalir keluar, menetesā¦. kuseka dengan rok panjang yang masih di kenakan Bu Indah. Lalu kubersihkan dengan mengusap-usap celah memeknya yang merah merekah yang hanya ditutupi bulu bulu halus dengan potongan celana dalamnya. Tubuh Bu Indah masih tergolek lemas⦠tak bertenagaā¦. tapi tatapan mata Bu Indah mengarah tajam kearahku⦠aku mencoba untuk tersenyum⦠sambil menjulurkan tangan menolong untuk bangkit. Tak lama Bu Indah duduk disampingku tanpa membereskan bajunya terlebih dahulu, buah dadanya hanya tertutup sebelah saja, roknya tidak diturunkan hingga pahanya tidak tertutupi sepertinya dia tidak mala-malu lagi padaku, tapi matanya terus menatapkuā¦. ā Ibu marahā¦. ? ā, tanyaku sambil tersenyum lalu mendekatkan bibirku ke bibirnyaā¦, tapi tiba-tiba plokkā¦plokk⦠kedua pipiku ditampar keras. Aku berdiri bengong sambil mengusap-usap pipi, tadi dia bilang sayang, tapi sekarang menamparkuā¦. eeh⦠setelah menamparku Bu Indah tertunduk sambil menangis di di depanku. Aku jadi bingungā¦.., nggak ngerti kok jadi begini, tapi aku tidak mau tahuā¦. pokoknya aku berhasil menyetubuhinya dan aku benar-benar puassss. Tanpa berkata sepatah katapun, aku memakai celanaku kembali, langsung membereskan buku catatan les Matematikaku, bersiap untuk pulang. Tiba-tiba Bu Indah berlari masuk ke kamar tidurnya sambil menangis terisak-isakā¦.. Semula aku sih cuek-cuek ajaā¦, lama kelamaan aku menjadi tidak tegaā¦. kuikuti masuk kamar tidurnyaā¦. kulihatā¦. dia sedang menangis sambil tengkurap sambil memeluk bantal, kaos dan roknya tersingkab, sebagian pantatnya ke bawah terlihat jelas, kulitnya bersih, putih mulus, bagian pantatnya yang lain masih tertutup celana dalam hitam tapi sudah sobek digunting dan sebagian punggungnya terbuka. Sepertinya dia sudah tidak memperhatikan lagi keadaan dirinya. Aku duduk di sisi tempat tidur, sambil menunggu reaksi, kuperhatikan sekeliling kamarnya, hampir semua barangnya bagus dan bermerk. Tempat tidurnya empuk sekali, pegasnya sangat elastis, isak tangis Bu Indahpun cukup terasa membuat kasur seperti bergelombang. Stereo set, TV, meubel, lukisan, tumpukan sepatu dan peralatan kosmetiknya termasuk merk yang sangat mahal. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, nggak terasa sudah lima jam aku berada di rumah Bu Indah. Hampir lima belas menit aku menunggu, tapi isakan Bu Indah belum berhenti juga. Ketika aku duduk di sampingnya, kucoba memegang tangannya, uluran tanganku langsung ditepis olehnya. Aku semakin bingung, kucoba mengusap rambutnya, tapi dia semakin terisak-isak sambil menggeser tubuhnya menjauhiku sambil menedang-nendangkan kakinya kearahkuā¦. tanpa disadarinya potongan celana dalam yang menutupi sebagian pantatnya terbuka⦠seluruh pantat sampai ke kaki terlihat sangat jelas. Iseng-iseng kuperhatikan dari kaki hingga pangkal pahanya, kulitnya putih bersih merata, mataku terpaku di belahan pantatnyaā¦. terlihat jelas lobang anusnya tertutup rapat dan disebelahnya tampak celah yang merekah berwarna merah muda dikelilingi bulu-bulu halus⦠membuat aku terangsang oleh pemandangan yang terpampang jelas di depanku, kurasakan kontolku bergerak mulai menegangā¦ā¦ kucoba mengalihkan perhatian dengan memandangi lukisan tapi kontolku malah semakin tegang. Pusing aku jadinyaā¦ā¦. tampaknya Bu Indah marah padakuā¦ā¦. akhirnya kutimbang-timbang antara pulang saat itu juga atau menunggu sampai kemarahan Bu Indah reda. Tapi pikiranku semakin sulit diajak kompromi, perhatianku tetap tertuju pada celah yang merekah ituā¦ā¦ terbayang nikmatnya ketika kontolku keluar masuk celah ituā¦.. Apakah Bu Indah masih mau kusetubuhi selagi dia masih marah padaku.. tapi.. jangankan kusetubuhi, baru kupegang tanganpun dia tak mauā¦.. kusetubuhi atau tidak, dia tetap marah padakuā¦, ā Ah, tadipun dia tidak mau kusetubuhi, tapi setelah terangsang dan merasakan nikmatnya bersetubuh akhirnya dia mau juga, kucoba lagi ahā¦. ā, pikirku. Diam-diam kucopot kancing celanaku satu per satu, kubuka seluruh penutup tubuh hingga telanjang bulatā¦. perlahan-lahan kugeser tubuhku mendekati pantatnyaā¦. Tempat tidur pegas Bu Indah benar-benar asyikā¦. sedikit gerakan membuat permukaan kasur bergoyang seperti gelombang. Bu Indah tahu aku mendekatinya⦠dia malah menutupi kepalanya dengan bantalā¦. hingga dia tak tahu bahwa aku sudah telanjang bulatā¦ā¦. samar-samar kudengar isak tangis yang ditahanā¦.. tapi aku tak perduli.. yang kuperhatikan hanya lobang memek yang merekah berwarna merah muda di belahan pantatnya. Sambil menunggu saat yang tepat, kucoba bersikap baik, kuusap-usap punggungnya dengan lembutā¦. perlahan kutarik tali BH-nya lalu kulepasā¦.. kaosnya kurapikan sehingga punggungnya tertutup ternyata Bu Indah tidak menunjukkan gerakan menolak perbuatankuā¦. akupun semakin beraniā¦.. diam-diam kulepas kancing roknyaā¦. kubuka retsletingnyaā¦. roknya kurapikanā¦. kuturunkan seluruhnya menutupi pantat sampai ke mata kakinya⦠kupijat-pijat lembut kakinya sambil menggeser sedikit demi sedikit supaya renggangā¦. lalu aku tengkurap di sebelah Bu Indahā¦. kuusap-usap lagi punggungnya⦠kuangkat sedikit bantal yang menutupi kepalanya⦠kutempelkan mulutku di kupingnya sambil berbisik ā Buuā¦. maafin Boy yaā¦. perbuatan Boy bikin Ibu jadi sedihā¦. aku janji tidak akan mengulanginyaā¦.. maafin Boy yaā¦ā¦.. ā, Bu Indah menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutupi kuping dengan kedua telapak tangannya, wajahnya tertunduk dalam⦠sepertinya dia tidak mau mendengar omonganku atau melihatku lagi⦠karena perbuatanku tadi. Aku mengangkat tubuhku perlahan-lahan⦠kutindih punggungnya⦠sambil kubelai lembut rambutnya⦠bahu Bu Indah terguncang-guncang⦠isak tangisnya makin keras⦠dikiranya aku akan menghiburnya, padahal kugeser pantatku sedikit demi sedikit sambil kulepas kancing roknyaā¦. kubuka retsletingnyaā¦. kusibakkan semua yang menutupi belahan pantatnya⦠hingga lobang memeknya yang makin merekah terlihat jelas⦠akupun jadi tidak sabar ingin menusukkan kontolku ke lobang yang sudah menganga itu. Kubasahi kepala kontol dengan ludahā¦. perlahan-lahan kuangkat pantatku hingga tepat di atas pantatnya⦠dan kurapatkan kedua kakiku diantara kakinyaā¦. kugenggam kontolkuā¦. kuarahkan kepalanya tepat di bibir lobang memeknyaā¦. pantatku turun pelan-pelanā¦. tanpa ragu-ragu langsung kudorongā¦. Akh, kontolku sulit masuk⦠seret⦠masih kering dan sempit⦠ada rasa perih di kontolku. Saat itu tubuh Bu Indah tersentakā¦. dia kaget sekali⦠merasa ada sesuatu menyentuh bibir memeknya dan memaksa masukā¦. tubuhnya langsung meronta-ronta⦠ingin melepaskan diri dari tubuhkuā¦.. tubuhnya bergeser maju⦠pantatnya digoyang-goyangā¦. berusaha untuk menghindari dorongan kontolku⦠kedua kakinya tak bisa apa-apa karena tertahan oleh rok dan kakikuā¦. sambil menahan tubuhnya⦠kudorong kontolku dibantu tangan kananku⦠hingga pada dorongan keempat, kontolku masuk setengahnya⦠kudorong lagiā¦. kutekan sedalam dalamnya sampai mentokā¦. Makin kuat Bu Indah meronta makin terasa tubuh kami bergoyang-goyang⦠berayun-ayun⦠akibat pegas tempat tidurnya sangat elastisā¦. tanganku langsung menyusup ke balik kaosnya⦠kuraba-raba perutnya⦠Bu Indah semakin meronta.. kupeluk tubuhnya dengan cara menyilangkan kedua tangan sambil mencengkeram buah dadanya yang kenyal dan keras⦠lalu kuremas-remas dengan lembutā¦. kedua putingnya kutarik-tarik dan kupuntir-puntir⦠mulutku menjilat-jilat dan menciumi tengkuknya sampai basah⦠kujilat hingga ke belakang kupingnyaā¦. kugigit-gigit ujung kupingā¦.. Gerakan meronta tubuh Bu Indah makin melemah⦠kutekan pantatku dengan kuat sambil kuputar-putarā¦. hingga tubuh kami bergoyang-goyang.. pegas tempat tidur ini memang sensitf sekali sedikit saja bergerak langsung terasa seperti diayun-ayun⦠aku merasakan kenikmatan bersetubuh yang unik di tempat tidur ini⦠kulihat mata Bu Indah berkaca-kacaā¦. dia menangis⦠merintih-rintih kesakitanā¦ā¦ ā Nnggā¦nnggng⦠uuhhuuā¦.uuuhhhā¦nggg⦠aduuuhhh⦠sssssssakiiiittā¦.. nnggā¦ā¦ aaaaaā¦.aaaā¦.ā Tubuhnya tengkurap tak bergerakā¦. tangannya menjuntai lemasā¦. pelan-pelan kutarik kontolku⦠aduuhh sempit sekali⦠rasanya seperti di jepit⦠kudorong lagi pelan-pelanā¦. kutarikā¦. kudorongā¦.. kutarikā¦.. creeeeeeep⦠creeeeeeep⦠creeeeeeep⦠creeeeeeepā¦.. creeeeepā¦ā¦. seret sekaliā¦ā¦ Kucabut kontolku lalu kubasahi lagi dengan ludahā¦. kumasukkan lagiā¦. Nah, sekarang agak licin. Terasa buah dadanya makin mengeras⦠putingnya kupijit dan kupuntirā¦. samar-samar kudengar rintihan kesakitan Bu Indah berubah menjadi rintihan nikmat⦠akupun mempercepat gerakan naik turun sesuai ayunan pegas tempat tidur ini⦠pantat Bu Indah bergerak seperti membalas gerakankuā¦. bergoyang, menarik dan mendorong⦠rintihannya semakin jelas dan keras⦠tampaknya Bu Indah mulai terhanyut oleh kenikmatan persetubuhan ini, rasa sakitnya sudah berubah menjadi sakit-sakit nikmat. Aku yakin sebentar lagi dia tidak akan merasa kesakitanā¦. tapi kenikmatan yang luar biasaā¦ā¦ Dia merintih, ā Aa..ahhhh⦠aahh.. mmmhhmm⦠ooohhhh⦠ooohhhh.. ooohhh⦠a.. aa..a.. aahhhhā¦ā tak lama kemudian terasa ada cairan hangat membanjiri seisi memek Bu Indahā¦. kontolku semakin lancar keluar masuk⦠menggesek-gesek dinding memeknya⦠mulai terasa nikmat⦠gerakan naik turunku semakin cepat⦠Aku semakin bernafsu⦠creeppā¦creeppā¦creeppā¦creepp⦠creepp⦠creepp⦠creeppā¦. creepp.. creepp.. creepp⦠dan terasa dinding memeknya seperti berdenyut. Bu Indah semakin histeris⦠ā A..aa..hhhā¦.aaā¦aaa..aahhhh⦠Boooyā¦. ooohhhā¦ooohhh⦠aaā¦aa..aahhhā¦. mmmhhhmā¦aahhhā¦ooohhā¦oohhhhā¦. Bbboooyyā¦. ssu..su..ddaah⦠aakh..aaahā¦. ssu..ssudā¦. a..aa..aaahhhhhā¦. teā¦tee..russs⦠Bbbooy⦠llagii.. laagii⦠oohhhā¦. ā, Mendengar rintihan tak keruan itu, aku makin liar⦠kuangkat tubuhku lalu kutahan dengan sebelah tangan sambil kujambak rambutnyaā¦. gerakan naik turunku makin cepatā¦. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. dengan gaya seperti joki sedang menunggang kuda. Tangan Bu Indah yang semula terjuntai lemas menggapai-gapai ke kakinya menarik-narik roknya⦠dia ingin kedua kakinya bebas bergerak⦠Akupun mengerti⦠lalu kucabut kontolku dengan cepat dan Bu Indah menjerit kecil ā Ja..jangan..dilepassā¦.ā tubuhnya meronta-ronta⦠cepat-cepat kutarik rok panjangnya juga celana dalam yang sudah sobek kugunting⦠kubuka kaosnya dengan kasar⦠kini tubuh kami tidak ditutupi sehelai benangpun⦠Bu Indah langsung membalikkan tubuhnya sambil mengangkang dan tangannya menarik pinggangku⦠dengan tergesa-gesa kumasukkan kontolku ke lobang memeknya⦠kutekan dengan kuatā¦. kutarikā¦. lalu kutekan dengan kuatā¦. bibir kami saling mengecupā¦.menyedotā¦. gerakanku semakin liarā¦ā¦. creeeppā¦.creeeppppā¦creepppā¦.creeppp⦠creeppppā¦creeepppā¦. kutekan kontolku sampai mentok⦠creeeeeepp⦠ā Bboooyā¦. aahhhh⦠ooohhhhhā¦. oohhhā¦.ooohhhā¦.. enaaakkkā¦.. ooohhh⦠Booy.. terruuss⦠te..tee..rrusss⦠ooohhhā¦. aaahhhhhā¦. aaaaaahhhhhā¦.. ā, Bu Indah merintih rintih dan menjerit histeris⦠matanya terbeliak-beliak⦠tangannya menarik-narik pantatkuā¦. kakinya menjepit pinggangku dengan kuat hingga tak bisa bergerakā¦. sepertinya Bu Indah baru mencapai puncak kenikmatan⦠terasa muncul cairan hangat membanjir, merendam kontolku.. licin sekali⦠hingga kontolku seperti ada di lubang yang besar, basah, hangat dan licin. Tiba-tiba Bu Indah mendorong tubuhku dengan kuat hingga kontolku terlepasā¦. ā Sudah ah⦠ā katanya dengan bibir bergetar, kemudian kedua tangannya menutupi mukanya dengan kedua kaki masih mengangkangi tubuhku. Akupun ikut diam tapi untuk beristirahat memulihkan tenaga dan mengatur nafas lalu kuseka batang kontolku yang basah dengan kaos. Ketika aku bersiap kembali memasukkan kontolku, Bu Indah berkata dengan lirih, ā Boy, sudah yaā¦, Ibu mohon jangan diterusin⦠Ibu takut hamil..ā dengan kedua tangan menutup memeknya, dia berusaha duduk sambil menarik mundur pantatnya menjauhi kontolku⦠tampaknya dia ingin mengakhiri persetubuhan ini. Akupun berdiri di tempat tidur sambil mengusap-usap kontolku yang masih berdiri tegak, sambil duduk Bu Indah memandangku dengan sayu dan berkata, ā Terima kasih Boy, kamu mau ngerti ā. Tanpa berkata apa-apa, aku bergerak mendekatkan kontolku ke wajahnyaā¦. kupegang kepalanya⦠kudekatkan kontolku ke mulutnya, rupanya Bu Indah mengerti kemauanku, dia menggelengkan kepalanya, ā Nggak..Ibu nggak mau !ā. Kupegang kepalanya dengan kedua tanganku⦠kutempelkan ujung kontolku ke bibirnyaā¦. kudorong-dorongā¦. tapi mulut Bu Indah tertutup rapatā¦. ā Ayolah, sebentar saja Buā¦ā, kataku sambil duduk di depannya, Bu Indah tetap menggelengkan kepalanya, sambil berkata ā Nggakā¦nggak mau⦠pokoknya nggak mau⦠jijikā¦.!ā. Aku jadi gemas, kutarik tubuhnya hingga menindih tubuhku, kupeluk tubuhnya lalu kucium bibirnyaā¦. dengan lemah tubuhnya meronta-ronta⦠kulumat bibirnya⦠kumainkan lidahku di dalam mulutnya, sampai akhirnya dia membalas pelukan dan ciumanku⦠kami berciuman lama sekali, sekali dia berhenti menciumku⦠dia hanya memandangkuā¦. tangannya mengusap-usap rambutkuā¦. Tanpa disadarinya, aku mengarahkan kontolku ke lobang memeknya. Ketika posisinya sudah tepat, kuangkat pantatku mendorong dan blesssssā¦. kontolku langsung masuk, tubuh Bu Indah tersentak, dia berusaha mengangkat pantatnya⦠tapi pingangnya kutahan dengan kuat⦠malah kutekan kebawah hingga kontolku hampir masuk semua⦠Bu Indah mendesah, ā Booy⦠aa..aaahhh⦠kamu memang nakaal⦠Booy⦠oohhh.. aaahhhhhā¦.ā Lalu kami saling pandang, lama⦠tak ada yang bergerak diantara kamiā¦. Bu Indah menundukkan kepalanya⦠dia mencium bibirku lembut sambil berkata ā Kamu memang nakal.. jahil⦠kamu nggak mudah menyerah rupanya⦠nggak mau nurut sama omongan Ibu⦠kamu jahatā¦. sekarang lepasin tangan kamu.. kalo nggak⦠awas !ā. ā Tapi Bu⦠ā kataku, sambil mengerak-gerakkan pantatku keatas⦠dan menekan-nekan pinggangnya ke bawah⦠kuangkat pantatku berulang ulang⦠sesekali ketika kuangkat pantatku dengan kuat, pinggangnya kutekan ke bawah, hampir seluruh batang kontol masuk ke dalam memek Bu Indah⦠saat kepala kontolku menabrak dinding paling dalam, Bu Indah menjerit kecil, badannya bergetarā¦. Diapun tidak bisa menyelesaikan kata-katanya dengan benar, malah jadi merintih nikmat, ā Nggak ada tapi-tapian, kamu mau lepas nggak ? Ntar Ibu mmma..mmauā¦. la..laporā¦. aaahhhh⦠aawwā¦. ssttā¦. ooohhhhā¦. ntar⦠Ibu.. laporrrinn⦠ssama⦠aww⦠ppo.. mmhhmmā¦aaahhhh.. polisssiii⦠aahhhā¦. ooohh⦠aaahhhā¦. aww.. aaaaaaaaaaaaaahhhh⦠ssssttā¦.. aahhhā¦. ooohh⦠aa..aawwā¦. Bbooy⦠terusssā¦. aaahh⦠oohhā¦. Booooyā¦. Boooyyyā¦. aa..aaaaawwā¦. aaahhh⦠ooohhhā¦. te..teruuss⦠teruuusss⦠oohh⦠aahh⦠oohh..oohhh.. eeenaaakk⦠aa..aaaww⦠lagiii⦠enaak.. ssaayyaangā¦.ā Kudorong tubuhnya supaya tegak, hingga posisinya seperti sedang berjongkok diatas kontolku dan pantatnya kutahan dengan kedua tanganku, kuhentak-hentak⦠kudorong.. pantatku keatas dengan kuat, dengan bantuan tempat tidur pegas ini, hentakanku makin lama makin cepat⦠sambil sesekali pantatnya kudorong melawan hentakanku hingga kontolku masuk sedalam-dalamnyaā¦. aduuhh nikmat sekali⦠makin lama makin terasa sempit dinding memeknya yang paling dalam dan ada sesuatu yang bergerinjal-gerinjal menjepit kepala kontolkuā¦. aku merasakan suatu kenikmatan yang baru⦠kutekan pantat Bu Indah ke bawah⦠kutahan beberapa saat⦠kurasakan kepala kontolku terjepit dinding yang bergerinjal-gerinjal⦠aku terdiam⦠mataku terpejam⦠nikmaatā¦. enaaakk⦠saking nikmatnya⦠akupun mendesah, ā Buuu⦠enaak sekaliiiiā¦. sssttttā¦. aahh⦠Ibuuu..Buu.. Indaahh⦠gelii⦠enaaak⦠ayoooā¦dong⦠gerakin lagi pantatnya⦠yaaaā¦. saayyanngg⦠yaaā¦ā Kulihat dia merintih sambil menggigit bibirnya, matanya terbeliak-beliak⦠merem-melekā¦. kedua tangannya menjambak-jambak rambutnyaā¦. kepalanya menggeleng-gelengā¦. setiap kepala kontolku menyentuh dinding memeknya yang paling dalam⦠tubuhnya tersentak dan gerakannya semakin histeris⦠pantatnya naik turun dengan cepatā¦. rintihannya semakin keras⦠diselingi jeritan kecil setiap pantatnya menekan ke bawah⦠ā Booyy⦠aah.. ooohh.. oohh⦠aa..aaaā¦aawww⦠aaaa..hhh⦠oohhhā¦aaahh⦠Bbbooyy.. eenaakā¦. aahhā¦aaahhh⦠aaā¦aaa..aaawwā¦. enaakā¦.ā Akhirnya ketika Bu Indah menekan pantatnya dengan kuat, hingga kepala kontolku dijepit dinding bergerinjal-gerinjal, mulai terasa ada rasa geli luar biasaā¦. kontolku berdenyut-denyutā¦. terasa air maniku memakas ingin keluar⦠hingga tak mungkin lagi kutahanā¦.. ā Buuu..Buu Indaah.. Boy ma..mmau keluarrr⦠aduuhhh⦠geliii⦠ā rintihku. Bu Indah menggerakkan pantatnya maju.. mundur⦠lalu berputar.. maju lagi⦠ke kiri.. ke kanan⦠diangkat sedikit⦠terus maju lagi⦠berputar lagi⦠kontolku terasa dipilin-pilin⦠diurut-urutā¦. disedot-sedot⦠rasa geli itu semakin kuat⦠makin kuatā¦. nikmat bercampur geli⦠Tiba-tiba tubuh Bu Indah menyentak-nyentak sambil menjerit kecil, ā Booyy⦠ayo⦠ssssayang⦠sama.. samaa.. aaahh⦠oohh⦠aaahhh⦠BBooooooyyyyyyyyyā¦. aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhā¦.ā tubuhnya menindihkuā¦. pantatnya menekanku dengan kuatā¦. bibirnya mengulum bibirkuā¦. dia memelukku dengan kuatā¦. dan akupun memeluknya lebih kuatā¦. sambil membalas ciumannyaā¦.. Bersamaan dengan itu⦠ā Aaaaaaahhhhhhā¦ā¦ ā kontolku menyemprotkan air mani ke dinding memeknya berkali-kali⦠cret⦠cret⦠cret⦠cret⦠cret⦠cret⦠cret⦠aaahhh.. nikmatnyaā¦ā¦. tak terasa tubuh kami berguling-guling⦠sambil berpelukan dan berciuman⦠mereguk seluruh kenikmatan dari persetubuhan ini. Selama dua puluh menit, kami terdiam sambil berpelukanā¦. saling memandang⦠lalu berciuman dengan lembut⦠lamaa⦠saling mengusap-usap rambut tanpa ada satupun kata yang keluar dari mulut kami. Ketika aku akan mencabut kontolku dan melepaskan pelukan, Bu Indah merintih manja, ā Ntar aja⦠jangan dulu..Ibu masih ingin begini..ya.. sayang⦠ā, sambil mengecup bibirku dan mengusap-usap rambutku dengan penuh kelembutan, seperti tak ada rasa marah, menyesal atau sedih. Tak lama kemudian, secara bersamaan kami saling melepas pelukan dan sama-sama tergolek lemas bersebelahan sambil memejamkan mata⦠merenungi apa yang sudah terjadi diantara kami. Ketika aku membuka mata, ternyata Bu Indah sedang memandangi aku sambil menahan kepala dengan tangannya dan dia tersenyum, sambil mencolek hidungku dan berkata, ā Kamu ini memang anak kurang ajar⦠nggak punya kesopanan⦠umur kamu berapa sihā¦? ā. Melihat sikapnya yang ramah disertai senyum, aku jadi berani, kujawab sambil mengecup tipis bibirnya, ā Ibu nggak usah nanya umur deh, yang penting, aku suka sama Ibu ā. Dan dia menindihku sambil membalas kecupanku, ā Kamu ini ngomong kaya udah gede aja, kenapa sih kamu suka sama Ibu ā tanyanya. ā Kok nanyanya gitu, Ibu mau apa nggak disukain sama Boy.. ? ā aku balik bertanya. ā Kalo kamu udah gede, Ibu pasti mau⦠sekarang Ibu pengen tahu kenapa kamu suka sama Ibu ? ā katanya penasaran, sambil memencet hidungku. ā Nggak ah.. ntar Ibu marah kalo Boy jawab..ā kataku. Dia langsung menjawab, ā Nggak, Ibu nggak bakalan marah.. sumpah ā. ā Sumpah apa ? ā tanyaku, ā Sumpah ini⦠ā katanya sambil mencium bibirku dengan lembut. Tanpa kami sadari, telah terjadi keakraban diantara kami sepertinya kami pasangan yang sebaya. Sambil membalikkan tubuhnya, kujawab, ā Boy suka sama Ibu karenaā¦ā¦. ā, aku tidak meneruskan jawabanku, dia makin penasaran, ā Karena apa⦠? ā, katanya sambil cemberut. ā Karenaā¦. Ibu baikā¦. cantik⦠terus.. karena iniā¦. dan ini⦠ā kataku sambil menunjuk dadanya dan mengusap-usap memeknya. ā Ihhh⦠jangan nakal⦠nanti Ibu tampar lagi⦠mau..? ā, katanya sambil melotot tapi mulutnya tersenyum manis lalu dia menciumku lagi. Kami berciuman lagi⦠sambil memelukku Bu Indah berbisik mendesah di telingaku, ā Ibu sayang kamuā¦. kamu jangan pulang.. masih banyak yang ingin Ibu omongin sama kamu⦠sekarang kita istirahat aja yaā¦ā. ā Ya deh, gimana ibu aja ā, kataku sambil membalas pelukannya. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul malam, tak lama kemudian kami tertidur sambil berpelukan
StreamingBokep Terbaru 2019, bokep indo xpanas, Bokep Sedarah Hot Skandal Mesum Ibu Dan Anak,Video Mesum,Bokep Mom,tante sange, mama cantik ml janda ngentot,bokep online, video bokep, bokep terbaru 2019, streaming bokep 2019, bokep smp 2019, bokep streaming 2019, bokep 2019, bokep baru, bokep streaming tante 2019, video streaming abg 2019, bokep streaming terbaru 2019, streaming bokep terbaru
Melihatpasien seksi timbul niat dokter untuk ngentot memperkosa pasiennya Cerita Sex Dewasa - Ibu Amel ya dia adalah wanita yang aku kenal di HD Terbaru Ngentot di kantor ABG SMP Jilat Kontol Guru ML sama Murid ABG Jepang Hot Sange Abg sange Delete Namaku Salmiah htm 18 Apr 2012 - Info tentang: Telusur Cerita Tentang Sex Pasien
Cerita Sex ā setelah sebelumnya ada Ngentot Ibu Sahabatku Yang Janda Jablay, kini ada cerita seks bergambar Nikmatnya Jadi Guru Les Ngentot Ibu Murid. selamat membaca dan menikmati. Aku seorang cowok guru muda berumur 25 tahun yang cukup beruntung dapat mengajar di-sekolah dasar swasta favorit. Bisa dikatakan aku seorang guru yang baik, menurut para orang tua murid yang menyekolahkan anak mereka di sekolah tempat aku mengajar. Kepala Sekolah dan beberapa guru yang lebih senior sering mengakui kepandaianku dalam memberikan pelajaran. Oleh karena itu beberapa orang tua murid meminta aku untuk memberi tambahan pelajaran untuk anak mereka secara pribadi di rumah mereka. Tawaran itu sepanjang memang waktunya tersedia aku layani, lumayan untuk pendapatan tambahan. Kebijakan di-Sekolah memang membolehkan guru untuk memberi les untuk murid dari kelas yang diajar oleh guru lain. Dalam banyak rumah yang aku kunjungi, aku paling suka pergi ke rumah Jessica, seorang murid yang tinggal di-Sektor IX Bintaro Jaya juga,kira-kira 2 km dari tempat kost-ku di-daerah murid kelas 2 dan seperti kebanyakan murid2 di-sekolahku lainnya ia juga keturunan Cina. Bila giliran aku ke rumahnya,aku cukup bersemangat,karena ibunya seorang wanita cantik. Aku memanggilnya Ibu Linda. Umurnya awal 30-an dan dia tidak bekerja. Suaminya seorang arsitek yang karirnya cukup sukses diperusahaan swasta group Sinar aku mengajar anaknya, dia tidak menunggui tetapi akan masuk ke kamar atau sibuk di dapur. Memang aku kurang suka ditunggui ketika sedang mengajar, bisa mengganggu kurang 15 menit sebelum les selesai, ibu Linda biasanya akan keluar duduk di selesai les,Jessica akan masuk ke kamar dan menyambung belajar,sementara aku ngobrol dengan ibu situlah aku tahu sedikit tentang latar informasi,aku memberi les dirumahnya waktu malam, pukul hingga Kadangkala suaminya ada, kalau dia pulang cepat. Hubungan aku dengan mereka bisa dikatakan suami isteri yang imlek,aku diberinya satu sebab aku menyenangi mereka adalah untuk membiasakan Jessica mereka menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi sehari2 dan aku bisa ikut latihan berbahasa Inggris bersama mereka walaupun kadang2 masih campur dengan bahasa Indonesia. Ibu Linda sewaktu dirumah gemar memakai celana pendek dan T-Shirt saja. Ini membuatkan bentuk tubuhnya yang montok itu terpampang. Kadangkala aku mencuri pandang keelokan wajah dan tubuhnya itu, hingga kemaluanku menegang. Aku sering membayangkan untuk dapat bercinta dengannya. Rambutnya yang panjang dan lurus, kulitnya yang putih, mulus dan bersih, dan tubuhnya yang montok serta pinggangnya yang ramping itu membuat aku kadang-kadang gelisah kalau duduk berdekatan dengannya. Itulah sebabnya, dibanding dengan murid-murid les lainnya, aku paling semangat memberi les ke-Jessica karena berarti juga bertemu dengan Ibu Linda. Walaupun ia telah mempunyai seorang anak yang berusia 8 tahun, badannya sangat terawat,bak perawan. Ibu Linda sangat pandai menjaga Ibu Linda memakai celana yang sangat pendek dan T-Shirt ketat yang menampakkan perut dan pusarnya. Saat itu aku betul-betul terangsang, sulit konsentrasi mengajar sebab mata mencuri-curi melirik ke arah tubuhnya. Pulang ketempat kos,aku langsung ber-onani ria sambil membayangkan bersetubuh dengannya. Hari berganti hari, tanpa terasa sudah hampir 9 bulan aku mengajar anaknya. Hasil yang diperoleh memang baik, karena ia mendapat ranking 3 besar dikelasnya. Aku jelas bangga. Ibu Linda juga bangga dan mengucapkan terima kasih kepadaku. Suaminya yang cukup ramah itu jika ketemu selalu mengajak diskusi mengenai beberapa hal tetapi terutama yang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai arsitek atau proyek perumahan dimana dia terlibat. Aku layani saja, walau hanya sedikit tahu mengenai itu. Sebagai guru, cukup wajar kalau aku pandai selesai evaluasi hasil belajar semester II, aku tetap diminta untuk memberi les anak mereka lagi sampai liburan sekolah, katanya untuk persiapan tahun depan. Aku setuju saja. Maka, mengajarlah aku sampai tiba libur kenaikan ini minggu terakhir,setelah itu akan segera libur panjang. Malam itu seperti biasa aku pergi ke rumah mereka buat memberi les terakhir sebelum libur. Suaminya kebetulan ada. Habis mengajar, seperti biasa aku diberi sekedar makanan kecil dan minuman pelepas dahaga. Ibu Linda dan juga suaminya menemaniku duduk bersama ngobrol.āPak Antonā sapa suami Ibu Linda memulai perbicaraan.āYaā jawabku ringkas sambil menantikan kata-katanya.āMinggu depan saya mesti pergi ke-Balikpapan. Ngurusin proyekā sambungnya.āWah, baguslahā jawabku.āBut the problem is, I must go there one weekāāThen, What the problem you gotā jawabku.āNobody will be here to take care of my family and as you know we donāt have pembantu rumah tangga, rasanya nggok tega ninggalin Jessica dan mamanya hanya berdua terutama di-malam hariāāYou can call your saudaraāāI did, but they cannot help. They have a lot of work to doā balasnya dengan wajah yang agak kesal.āI hope you can help meā sambungnya. āTolong !!ā aku terkejut dengan permintaan itu. āHowāāstay here at nightāāHaaa !!!ā tersentak aku dengan permintaannya. āBut next week libur, Saya punya rencana pulang kampungāāJust one week, pleaseāāPak Anton, you cuma datang malam, sleep here. I got room for you. Then pagi, you can go anywhere you wantā Ibu Linda menyambung setelah lama diam membiarkan suaminya saja yang berbicara.āYou know, Saya tak ada orang lain yang bisa Saya harap. This area is not good, a lot of empty houses around here and we practically donāt have a neighbor. Itās must be a man in the house at night. Nanti kalau saya pergi, tinggal my wife and my daughter onlyāāPlese Pak Anton, please think about itā sambung Ibu Linda saat melihat aku hanya diam. āIāll pay youā kata suaminya. āItās not about moneyā balasku. āThen ?āāWhen will you go?ā tanya aku.āThis Sunday, and Iāll be home next Saturdayā jawabnya penuh ceria. Mungkin mengira aku sudah setuju. Aku pikir-pikir ini bukan ide yang buruk, aku akan mendapat uang yang lumayan disamping itu inilah peluang emas agar aku dapat lebih dekat dengan ibu Linda.ā sambungku. āBut just one weekāā mereka serentak dengan senyuman. āThanksā sambung Ibu Linda sambil tersenyum ke arahku. Aku tenang saja sambil meneguk air yang disuguhkan.āThis Sunday night saya datangā kataku sambil berdiri hendak pulang. ā I will prepare your roomā balas Ibu Linda sambil mengikuti aku ke muka pintu.āsaya pulang duluā āThanks Pak Antonā suaminya berkata sambil berjabat tangan denganku. āThank you very muchāAku pun pulang ke rumah. Malam itu, aku kewartel dan telpon kampung, aku bilang ada perubahan rencana aku akan kursus dulu selama seminggu sehingga acara pulang kampung sedikit tertunda. Hari ini hari Jumat, hari terakhir sekolah. Lusa aku akan ke rumah Ibu Linda menemani Ibu Linda dan Jessica. Kawan-kawan sekostkupun yang kebetulan juga guru di sekolah yang sama, sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. Tinggal aku seorang diri, cukup membosankan. Minggu malam aku akan tidur di rumah Ibu Linda. Aku memikirkan rencana yang tidak-tidak seperti untuk mengintip Ibu Linda mandi, atau mengintip saat Ibu Linda tidur. Inilah kesempatanku untuk menatap tubuhnya yang seksi itu sepuasnya. Kalau saat aku mengajar, aku kurang berkesempatan, kalau aku tidur di sana, aku tidak akan menyia-nyia-kan ini. Aku sangat berharap dapat mengintip Ibu Linda mandi, atau paling tidak dapat melihatnya keluar dari kamar mandi dengan hanya menutup badannya dengan handukā¦ā¦Membayangkan itu, aku tidur dalam keadaan ngaceng berat malam ituā¦ā¦..Minggu malam, jam menunjukkan pukul aku tiba di perkarangan rumah Ibu Linda dengan motor bebekku. Suasana agak sunyi, hanya dari kejauhan anjing menggonggong sesekali memecah kesunyian. Aku masuk, lalu aku rapatkan lagi pintu pagar itu sekaligus menggemboknya. Aku sebelumnya memang telah diberitahu untuk langsung mengunci mengunci pagar dan motor bebek, aku pun mengetuk pintu rumahnya. Diam. Tak ada jawaban, aku ketuk lagi berulang kali, masih nggak ada suara. Hatiku mulai waswas, jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi kepada mereka berdua di dalam. Aku ketuk lagi, kali ini agak kuat.āComing !!ā aku dengar suara Ibu Linda pintu pun dibuka, ku lihat Ibu Linda seperti yang aku bayang2kan yaitu hanya pakai handuk untuk menutup badannya. Tapi handuk itu kelihatannya tidak cukup untuk menutup badannya dengan sempurna. Pangkal buah dadanya yang putih bersih itu tampak jelas saat dia tunduk membuka kunci. Pangkal pahanya yang mulus juga tampak dengan jelas. Aku langsung ngaceng.āPlease comingā katanya. Aku pun masuk dan sewaktu melintasinya, bau harum sabun masih tercium dari tubuhnya, aku menoleh lagi ke belakang, Ibu Linda sedang menguncikan lagi pintu. Aku lihat tubuhnya dari arah belakang, wow, pantatnya yang montok dan padat itu sekali lagi membangkitkan nafsu aku. Pinggangnya yang ramping serta bentuk tubuhnya yang menggiurkan itu sama sekali tidak menunjukkan dia sudah punya anak.āSorry, make you waitingā katanya sambil berlalu. āSaya mandi tadiāāItās OKā balasku.āDuduklah, Saya mau pakai baju duluā sambungnya sambil menuju ke tingkat atas. Mataku tidak lepas dari tubuh seksi itu sampai hilang dari pandangan. Aku pun duduk di sofa, sambil membalik-balik majalah yang ada di lama kemudian, Ibu Linda pun turun, lalu terus ke kembali ke ruang tamu dengan dua gelas air sirop di tangannya. Ibu Linda mengenakan pakaian tidur warna pink yang agak transparan, hingga menampakkan bayangan celana dalam dan bhnya. Sesaat dia tunduk meletakkan air atas meja, aku sempat mengerling ke arah buah dadanya, kelihatan pangkal buah dadanya yang dibaluti bh berwarna hijau muda. Sekali lagi, kemaluan aku mengeras.āsilahkan minumā katanya sambil duduk berhadapan dengan aku.āThanksā aku menjawab sambil mengambil air sirop yang terhidang itu.āTerima kasih, karena Anda bersedia datangā Ibu Linda membuka pembicaraan.āMana Jessicaā tanyaku karena anak tunggal itu dari tadi tidak kelihatan.āOhhā¦. dia sudah tidurāāJam segini sudah tidur ?āāMemang dia tidur awal, pukul pasti saya suruh dia untuk tidurāāOooo ā¦. like thatā Kami terus ngobrol, dari situlah aku tahu serba sedikit tentang keluarga ini. Sewaktu ngobrol, aku tidak bosan-bosannya melihat keayuan wajahnya, matanya tak sesipit orang Cina lainnya. Kulitnya putih dengan rambut ikal mayang, tambah pula dengan bentuk tubuhnya yang ramping dan dadanya yang montok itu membuatkan aku ingin segera memeluknya. Wangian tubuhnya memenuhi ruang tamu yang agak dingin itu.āBerapakah umur Andaā tanyanya setelah sekian lama. ā25ā, jawabku singkat.āSudah ada rencana menikah?āābelumāāJangan tunggu lama lamaāāLelaki terlambat sedikit nggak masalahāāHmmm ā¦.āAku terus diam, belum menemukan bahan pembicaraan lain. Dia pun begitu. Aku baca majalah sambil sesekali ekor mata menelusuri tubuhnya.āMari saya tunjukkan kamar Andaā, katanya sambil berdiri dan berjalan ke tingkat atas. Aku pun ikut seperti kerbau dicocok belakang, aku memerhatikan lenggok pantatnya menaiki tangga. Rasanya mau aku remas pantat itu, tapi apa daya takut dikira kurang ajar. Di tingkat atas, terdapat tiga kamar. Kamar depan, master room, kamar Ibu Linda dan suaminya. Kamar tengah, Jessica. āBerikut kamar Andaā katanya sambil membukakan pintu kamar belakang. Sedikit kecil, dengan kasur dan lemari yang tersusun rapi. āI hope you like itā āYes, thank youā balasku. āSaya mau tidur dulu,kalau Pak Anton mau lihat TV, Anda tahu bagaimana melakukannya. DVD pun ada. anggap saja rumah sendiriā jelasnya sambil meninggalkan aku. āOK thanks, Saya memang suka tidur telatā balasku. Dia masuk ke kamarnya, aku turun lagi ke ruang tamu menonton TV. Sambil aku membalik-balik majalah yang ada di semakin mengantuk, kulihat jam menunjukkan pukul pagi. Aku matikan TV lalu ke tingkat atas. Saat melintasi kamar Ibu Linda, aku dapati pintunya tidak bertutup rapat. Timbul niat di hati ku untuk melihat dia tidur. Pelan-lahan aku buka pintu, lalu masuk ke dalam kamarnya. Ibu Linda sedang tidur nyenyak, menghadap ke arahku. Aku menatap ke seluruh tubuhnya yang sedang nyenyak tidur itu. Dasternya tersingkap sedikit,pangkal pahanya yang mulus terpampang dengan jelas. Dadanya naik turun menghembus udara, bhnya sudah dicopot. Aku tatap sepuasnya, sambil mengusap kemaluan. Aku dekatkan mukaku ke arah wajahnya, wangian kulit dan rambutnya membuat aku terasa hendak mencium pipi yang mulus itu. Agak lama aku buat begitu, rasanya aku mau terkam saja wanita Cina itu. Tapi timbul kesadaranku, waktu masih banyak. Kalau terlalu terburu-buru, takut justru rencana berantakan. Kemudian,aku keluar lalu menutup pintu kamarnya. Aku masuk ke kamar lalu tidur, sebelum tidur aku sempat membayangkan pemandangan tadiā¦ā¦.Sedang aku dibuai mimpi, pintu kamarku diketuk. Kedengaran suara Ibu Linda menyuruh aku bangun, rupa-rupa sudah pagi. Aku bangun, cuci muka dan Ibu Linda menunggu aku dengan dua cangkir teh di atas meja. Dia masih berpakaian tidur. Aku minum lalu meminta diri untuk pulang. Di rumah aku teruskan tidurku. Malam kedua. Seperti biasa, aku tutup dan kunci pagar rumahnya. Saat pintu dibuka, Ibu Linda sudah berpakaian tidur sejenis daster,tetapi masih harum bau parfumnya. Setelah itu, aku dipersilakan minum sambil kami ngobrol ngalor ngidul sehingga mata mengantuk. Aku sempat bertanya mengapa saudaranya enggan menemani mereka. Ibu Linda menjelaskan bahwa mereka terlalu sibuk dengan urusan dan saudara dari fihak suami tidak begitu menyukainya. Aku hanya menganggukkan kepala saja tanpa ingin mengetahui lebih lanjut.āPak Anton, Saya mau tidur duluā katanya sambil melihat jam dinding yang menunjukkan pukul malam.āOKā balas ku ringkas. Ibu Linda berlalu meninggalkan aku sendirian di ruang tamu. Aku memerhatikan lenggak-lenggok pinggulnya yang mengairahkan itu hingga hilang dari pandangan. āMalam ini aku mau intip dia lagi, kalau bisa mau pegang sedikitā, tekadku dalam masih di-ruang tamu nonton TV. Sendirian. Sunyi. Tiba-tiba Ibu Linda turun dan terus ke dapur. Ketika itu jam menunjukkan pukul malam.āMungkin hausā kata hatiku. Tak lama kemudian, Ibu Linda kembali dan terus menaiki anak tangga. Tiba-tiba ā¦ā¦ āAuchhhh !!!! ā¦ā¦. Arrrgghhhh !!!!!ā terdengar jeritan Ibu Linda di tangga. Aku lari kearahnya dan dapati dia terjatuh di atas tangga sambil tangan memegang pergelangan kaki berkerut menahan sakit. āWhy? What happened ?ā tanyaku seraya duduk di hadapannya. āSaya terkilirā āMana yang sakit?ā tanyaku. Dia menunjukkan ke arah pergelangan kaki kirinya. āLet me seeā balasku sambil memegang dan memijit-mijit pergelangan kaki mencari yang sakit. Dengan pengalaman saat di-Pramuka, aku tau sedikit menangani hal seperti ini. Aku terus memijit dan mengurut daerah pergelangan itu, sesekali dia menjerit kecil karena kesakitan. āBisa jalan?ā aku tanya. Ibu Linda tak menjawab, dia terus bangun, coba untuk berdiri. Tetapi dia terduduk kembali. āTak bisaā jawabnya mengerutkan muka. āLet me help you. I will take you up stairsā balasku terus berdiri. Ibu Linda setuju. Dia memegang leherku dengan tangan kirinya. Aku memapahnya naik sambil tangan kananku melingkar pinggangnya. Aku memapahnya pelan-lahan. Saat itu, aku sempat menyentuh punggungnya dan aku tahu dia tak pakai bh. Aku teruskan langkah, tiba-tiba kakinya tergelincir lagi. Dia hampir terjatuh. Aku segera menyambut dengan melingkarkan kedua tanganku dibagian pinggangnya. Ibu Linda juga turut bergantung di leher dan bahuku dengan kedua tangannya. Kami hampir berpelukan. Ketika itu, aku simpulkan Ibu Linda tak pakai celana dalam juga. āMungkin kalau tidur dia tak pernah pakai pakaian dalamā kataku dalam melambatkan langkah agar dapat melingkari pinggangnya lebih lama. Dia kelihatan pasrah saja. Sampai di kamarnya, aku masuk dan tutup pintu. Aku dudukkan Ibu Linda dengan bersandarkan bantal. Kakinya kujulurkan.āBiar saya urut sedikitā kataku sambil tangan sudah ada di pergelangan kakinya. Dia hanya menggangukkan kepala. Aku terus memijit dan mengurut dengan pelan. Aku alurkan urutan dari atas ke bawah, hingga ke jari kakinya. Agak lama aku mengurut sekitar daerah sakit itu.āMasih Sakit?āāSudah kurang sedikitāAku terus mengurut. Aku semakin berani. Aku urut betisnya. Dia tak melarang. Sesekali wajahnya berkerut menahan sakit. Aku teruskan mengurut, kini dasternya aku singkapkan sedikit. Kemaluan aku sudah naik. Aku lihat Ibu Linda diam saja. Aku semakin panas. Aku masukkan jari aku ke dalam dasternya. Aku mulai urut paha hingga ke pangkalnya. Ibu Linda hanya mendesis kegelian. Tak nampak tanda protes di wajahnya. Kini, aku bukan mengurut, tapi meraba dan mengelus. Aku terus raba dan usap pahanya hingga ke pangkal, sekaligus kedua-duanya. Matanya kelihatan terpejam, sesekali mendesis mengerang dengan manja. Aku meraba semaunya, kesempatan semacam ini jarang terjadi.āPinter ngurut juga yaā sapanya sambil tersenyum. Aku terkejut, bersamaan dengan itu, aku melepaskan tanganku dari pahanya. āTolong pijit bahu dongā pintanya. Lega hatiku. Aku pikir dia mau marah, rupa-rupanya mau aku pijit badannya. Ibu Linda bangun duduk dan membelakangi letakkan kedua tapak tanganku di bahunya, aku pijit lembut. Aku pijit dan urut sekitar bahunya dengan pelan. Sesekali aku pijit pangkal lehernya hingga ke bahu.āMmmmm ā¦.. mmmmm ā¦ā¦ā suara rintihan Ibu Linda lembut terus mengurut, hingga ke bagian punggungnya. Aku alurkan jari aku ke tengah punggungnya. Ibu Linda merintih manja. Sesekali aku arahkan tanganku ke bawah ketiaknya hingga ke pangkal buah dadanya. Setelah itu, aku urutkan lagi sekitar bahu dan yang ikal itu aku belai serta lehernya aku usapkan dengan lembut. Harum badannya menusuk hidung, membangkitkan nafsuku.āAhhh ā¦.. mmmmmm ā¦.āAku sudah ngaceng berat. Batangku aku tempelkan ketubuhnya, menusuk pantatnya. Aku tahu dia tahu, tapi tetap acuh. Aku sudah tak tahan coba arahkan tanganku ke pangkal buah dadanya melalui atas. Sambil aku memijit-mijit bahu depannya, aku turun sedikit hingga ke pangkal buah dada. Dari atas jelas kelihatan bayangan buah dada dalam baju tidurnya yang agak jarang itu. Aku arahkan lagi tanganku ke bahu. Kemudian turun lagi memegang buah dadanya. Sentuh saja sedikit, aku terus arahkan kembali ke bahu. Ternyata Ibu Linda tak melarang saat aku menyentuh buah dadanya. Aku coba lagi. Aku sentuh lagi, kali ini agak lama. Masih tidak menunjukkan respon negatif. Hanya kedengaran suara desisan manjanya saja bila diperlakukan demikian. Aku coba lagi. Aku pegang dan remas buah dadanya dengan lembut. Kali ini aku nekat, jari ku memilin putingnya. āHei ! jangan begituā larangnya, tapi suaranya tidak begitu kuat. Kelihatannya tidak sungguh-sungguh. Tapi aku terus menarik tanganku dari dalam dasternya. āYou urut my whole bodyā pintanya sambil meniarapkan tubuh yang seksi telungkup di hadapan ku. Kemaluanku makin tegang. Dengan daster yang transparan itu, menampakkan seluruh bentuk tubuhnya yang menggiurkan. Pantatnya yang montok, pinggangnya yang ramping dengan kulitnya yang cerah membuatkan nafsuku buang waktu, aku letakkan kedua tapak tanganku di bahunya. Lalu aku usap, aku urutkan ke bawah. Punggungnya kuusap dan kugosok lembut. Pinggangnya aku pegang sepuasnya, sambil aku pijit pelan. Ibu Linda meliuk kegelian sambil mendesis lembut. Kadang-kadang tanganku liar menjalar sampai ke pantat montoknya, aku raba dan aku remas lembut, tapi Ibu Linda tidak menunjukkan tanda marah. Kali ini aku terus meremas pantatnya yang dibaluti daster, tetapi terasa kekenyalannya karena dia tak pakai celana dalam. Enak betul meremas pantat bahenol wanita ini. Setelah agak lama aku mengurut dan meraba badannya, aku coba untuk menarik dasternya ke bawah. Pelan-lahan sambil mengurut, aku tarik dasternya ke bawah. Tanpa perlawanan, malah Ibu Linda meluruskan tangannya untuk memudahkan daster itu ditarik. Seakan mendapat angin, aku pun menarik daster hingga ke pantat. Terpampanglah bagian punggung yang putih yang mulus itu. Sekali lagi tapak tangan aku menjalar ke seluruh punggungnya. Suara rintihan wanita Cina itu semakin terdengar.āAhh ā¦.. mmmm ā¦.. mmmmmā¦..ā Aku terus meraba badannya, hingga ke pantat aku remas dengan lembut. Kadang jari-jari aku terbebas masuk ke dalam dasternya, terasa akan kemulusan dan kemontokan pantatnya saat aku begitukan. Rintihan dan desisan manjanya itu membuatkan aku semakin berani, aku terus tarik dasternya ke kaki pelan-lahan. Tetap tak ada perlawanan, malah pantatnya diangkatnya sedikit agar mudah bagi aku melepaskan aku lemparkan pakaian itu ke sisi kasur. Wah, sekujur tubuh tanpa sehelai benang kini telungkup di hadapanku. Jelas kelihatan bentuk tubuhnya yang bohai yang telah lama aku impikan itu. Aku lihat mata Ibu Linda terpejam, mungkin menanti tindakan berikuttnya yang mulus itu aku raba dan urut dengan pelan atas ke bawah hingga melewati pinggangnya. Pantatnya yang tidak dibaluti pakaian itu aku remas dengan lembut. Aku pijit-pijit, aku remas-remas ke seluruh tubuh yang telanjang itu. Kemaluanku sudah keras sekali. Aku tak tahan lagi, aku terus buka baju. Sambil aku meraba dan menggosok seluruh tubuhnya, aku coba mendekatkan mulutku ke badannya, aku dapat menghirup harum tubuhnya. Pelan-lahan bibirku nempel kebadannya. Kukecup dengan lembut. Ibu Linda mendesis lembut. Aku kecup lagi, dan terus aku melarikan ciuman ke seluruh punggungnya. Kadang-kala aku jilat arahkan mulutku hingga ke pantat. Pantat itu aku cium dan aku kecup, sambil tangan meneruskan rabaan, suara rintihannya makin jelas. Saat aku hendak mencium celah pantatnya, tiba-tiba Ibu Linda bangun duduk dan menjuntaikan kakinya ke tepi kasur. Aku terpaksa bangun dan berdiri di atas Linda kini duduk menghadap aku dengan tubuh telanjang memerhatikan aku yang berdiri dihadapannya sambil mengelus kemaluan yang menegang dari luar celana training yang masih aku pakai. Aku dapat melihat tubuhnya dari arah depan, dari buah dadanya yang besar dan padat itu, aku lihat putingnya yang menegang. Putih, halus, mulus dan bagus sekali badannya. Ketika aku masih ter-bengong-bengong, tiba-tiba tangan kanannya memegang kemaluanku. Aku tersentak dan terus mundur sedikit ke belakang. Ibu Linda menarik celana training aku kearahnya. Sekali lagi kemaluanku dipegang, aku tak bisa mengindar lagi. Ibu Linda menggenggam batangku dan menggosok dengan lembut. Aku semakin terangsang. Pelan-lahan dia menarik celanaku ke bawah, aku membiarkan saja celanaku dicopot. Aku kini bercelana dalam saja, ujung kemaluanku tampak basah sedikit. Dia terus mengusap batangku. Sambil tersenyum,dia melepaskan celana dalamku, dan tampaklah batang kemaluanku dihadapannya. Dia tampak kagum melihatnya. Terasa kelembutan jari jemarinya mengusap dan membelai batang kemaluanku. Diusap dan diurutnya keatas dan kebawah. Terasa mau tercabut batang kemaluanku diperlakukan seperti itu. Aku hanya mendesis geli sambil mendongakkan kepala menahan nikmat yang luar aku terasa kehangatan dan basah di batang kemaluanku. Aku tunduk dan dapati batang kemaluanku ada didalam mulut Ibu Linda. Dia mengulum batangku dan memainkan dengan lidahnya, aku terasa geli dan rasa mau keluar. Aku berusaha agar tidak cepat keluar. Ibu Linda menghisap batangku dengan rakus.āAhhhā¦ā¦.mmmmmā¦ā¦..ā aku mengerang keenakan. Sampai ke pangkal dia kulum, sambil matanya terpejam, hanya kadang-kadang membuka saat dia memandang ke arahku. Aku meremas rambutnya dan sorongkan kemaluanku ke mulutnya. Terasa hujung kemaluanku gulat dalam mulutnya saat aku dorong sedalam-dalamnya. Habis batangku diperlakukan seperti eskrim, dijilat dengan rakus. Biji akupun diremas lembut sambil menjilat batang kemaluanku. Setelah itu, dia genggam kemaluanku saat bijiku dikulum dan dijilat. Aku terasa mau meledak saat itu, sedap tak terkira, hanya suara aku yang mengerang Ibu Linda berhenti. Dia bangun dan berdiri menghadap aku, kami berhadapan. Terasa kehangatan tubuh kami di kamar itu. Aku memerhatikannya atas bawah sambil tersenyum, dia juga demikian. Mata kami bertatapan, tiada kata-kata yang rapatkan badanku ke arahnya, sambil kedua tanganku melingkar pinggangnya. Aku rangkul dan tarik rapat ke tubuhku. Ibu Linda juga memeluk leher dan badanku. Kami semakin rapat, dan aku terus memeluknya. Terdengar suara mendesis kami berdua. Aku rangkul penuh kasih sayang dengan tangan kami meraba ke seluruh punggung. Aku eratkan pelukan, kemaluanku menusuk-nusuk perutnya. Aku pegang pantatnya dan dorong serapat-rapat ke arah tubuhku. Aku rasa sungguh bahagia, pertama kali melakukan ini dengan seorang wanita Cina yang cantik rupawan, yeng telah lama menjadi saling menatap agak lama. Lehernya aku cium,aku juga dengan Ibu Linda, dia juga memberikan kerjasama dalam pelukan ini, leherku dikecupnya saling mendesis keenakan berselang seling sambil meneruskan pelukan dan rabaan ke seluruh berpandangan, mata saling menatap, bibir semakin rapat, dan rapat. Lekatlah bibirku dengan bibir wanita itu. Ibu Linda pandai dalam yang menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku terus menghisap lidahnya. Lidah aku juga hisap dengan lembut saat aku menjulurkan ke dalam mulutnya. Lidah kami saling bertautan mesra dan pelukan makin rapat. Ibu Linda terpaksa menjinjitkan kakinya sedikit saat aku menyedot dengan kuat aku membaringkan Ibu Linda ke atas kasur. Buah dadanya yang besar itu langsung bergetar saat tubuhnya menyentuh kasur. Tangannya masih dilingkarkan di masih saling menindih Ibu Linda sambil meneruskan pelukan. Ciumanku,aku arahkan ke lehernya,kemudian terus hingga ke buah dadanya. Aku hisap dan gigit putingnya,bergantian,kiri dan Linda menggeliat hisap semaunya, dengan ditingkahi oleh rintihan Ibu terus mencium,kini bagian pusarnya aku jilat. Aku turun lagi, hingga ke pangkal vaginanya. Kemudian, aku berhenti, aku lihat kemaluannya, agak merah, dihiasi dengan bulu-bulu halus yang tersusun rapi. Kelihatan kelentitnya yang merah bergerak-gerak pelan. Vaginanya kelihatan basah, berair, aku jadi nafsu, terus aku ulurkan jari aku ke kemaluannya. Aku usap dengan lembut bibir kemaluannya. Ibu Linda mengerang enak sambil menggerak-gerakkan pantatnya. Aku mainkan kemaluannya, kelentitnya aku gigit pelahan,dan terangkat pantatnya menahan kesedapan aku mainkan dengan lidah,berulang2,tiba2 tubuh Ibu Linda mengejang dan lidah dan bibirku terasa basah.āAhhhhhhā¦ā¦hhhhhhhhhhā¦ā¦..āRupa2nya Ibu Linda sudah berhenti menjilat dan usapkan bibirku dengan sprei kasurnya. Aku memainkan jariku di vaginanya. Aku masukkan sedikit, dia mengerang. Aku tusuk dan tarik lagi,dia mengerang makin kuat, suara yang menaikkan aku baringkan, lalu aku mendekapnya. Lubang kemaluannya sudah basah. Aku julurkan ujung kemaluanku bermain2 di sekitar bibir vaginanya. Dia makin mengerang kuat.āPlease ā¦ssssā¦ā¦..āpinta Ibu Linda dengan suara yang tersendat-sendat sambil memegang erat kemaluanku yang basah lekat dengan vaginanya yang berair itu membuatkan aku makin nafsu. Pelan-lahan aku tusuk vaginanya. Terasa sempit, Sulit juga untuk diterobos, mungkin jarang Linda menjerit kecil sambil mengeratkan lagi rangkulannya.āArghhhhhā¦..hhhhhhā¦ā¦.āBatang kemaluanku,aku benamkan dalam dalam, sampai habis. Aku membiarkannya berendam dalam lubang nikmat itu sambil kami terus berkecupan. Setelah itu, dengan pelan aku angkat dan tusuk kembali. Suara rintihannya memberi semangat ayunanku. Aku genjot lagi, mata aku terpejam menahan kenikmatan yang luar biasa puas dengan posisi itu, aku angkat Ibu Linda sambil aku duduk bersila. Kemudian, aku dorong agar vaginanya ke arah batangku. Ibu Linda ku dudukkan atas batangku. Kini dia yang melakukan gerakan. Ibu Linda mengayuh tubuhnya atas bawah sambil mengerang dengan tanganku memeluk tubuhnya. Suara kami seolah bersautan mengerang keenakan. Aku lonjorkan kaki dan membaringkan badan dengan Ibu Linda masih berada di atas. Aku rasa batangku agak sakit, seperti mau patah. Kemudian aku kembali ke posisi seperti tadi. Sekali lagi tubuh Ibu Linda mengejang, klimaksnya datang lagi, terasa basah batang ku didalam vaginanya. Aku telungkupkan Bu Linda dan aku angkat pinggangnya, nungging sedikit. Kelihatan lubang vaginanya yang basah menanti batangku. Aku terus sorongkan batang kemaluanku ke dalam vaginanya dari arah belakang. Terasa sedikit sempit. Aku dayung dengan lembut dan makin laju. Rintihannya berselang seling dengan suaraku yang mengerang keenakan. Sambil menusuk, aku mainkan teteknya, putingnya aku pilin-pilin sampai aku merasa hendak keluar, lalu aku cabut kontolku. Aku menelentangkannya lagi dan kami berpelukan lagi. Aku mengistirahatkan kontolku sebentar agar tidak sudah kembali terkontrol, aku kembali dorong kontolku ke lubang vaginanya. Aku dayung dengan laju, makin laju dan terasa dihujung kontolku seperti gunung berapi yang hendak memuntahkan lavanya, dan ā¦ā¦.āArrrggghhhhh ā¦ā¦..āSatu letupan air mani menerjang ke dasar vagina Ibu Linda diikuti jeritan kenikmatan yang maksimum keluar dari mulut Ibu Linda dengan keadaan tubuh yang kejang. Rupa-rupanya, kami mencapai klimaks bersama. Terasa kebasahan di dalam vaginanya, air maniku berpadu dengan air maninya. Aku biarkan kontolku terendam di situ buat sementara. Peluh yang memercik telah membasahi badan kami. Aku keletihan, begitu juga dengan Ibu Linda, kami terkapar bersama di pulau impian setelah berdayung di lautan berahi yang matanya dibuka. Aku pandang dan renung jauh di dalam matanya. Terpancar kebahagiaan dan kepuasan di wajahnya. Aku juga begitu. Kami berkecupan tanda berterima kasih atas kerjasama dalam mendapat mendapatkan kepuasan seksual. Aku cabut kemaluanku dan berbaring di sebelahnya. Nafas turun naik dengan Linda merapatkan tubuhnya ke arahku. Dia meletakkan kepalanya atas lenganku sambil tangan kanannya memeluk badanku. Jarinya memilin-milin putingku. Aku rasa geli, tapi enak. Kemudian, tangannya lari dan memegang batang ku yang lembek dan basah itu. Diusap dan dibelainya dengan penuh manja. Aku biarkan saja, sambil membelai rambutnya. Dahinya aku kecup mesra. Malam itu, kami tidur bersama dalam keadaan telanjang dan berpelukan. Nyenyak karena telah mengarungi lautan asmara bersama. Subuh itu, aku terjaga dengan semangat baru. Kemaluanku kembali ngaceng sengaceng-ngacengnya. Ibu Linda aku bangunkan, ternyata diapun menginginkannya. Dan sekali lagi kami belayar bersama ke pulau impian lagi. Akhirnya terdampar juga di pantai pulau impian itu dengan sukses. Untuk kedua kalinya air maniku disemprotkan ke dalam lubuk kenikmatan yang tak ada pagi, kami bangun. Aku mengenakan kembali pakaian dan membasuh muka. Ibu Linda memakai kembali dasternya dan terus ke bawah. Saat aku turun, telah terhidang dua cangkir teh di atas meja. Kami mimum dan aku meminta diri untuk muka pintu, sebelum pulang, Ibu Linda memberikan kecupan ke bibirku, dan mengingatkan aku agar datang lagi malam ini. Aku angguk sambil tersenyum penuh artiā¦.Masih ada lagi 5 malam sebelum suami Ibu Linda pulang. Setiap malam akan kumanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan kenikmatan yang tiada tara ini. Dan selama 5 malam itulah aku memiliki kesempatan menggauili isterinya dengan berbagai gaya sepuas-puas-nya. Aku tidak lagi tidur di kamar tamu,tetapi di kamar Ibu Linda. Kami tidur bersama, bertelanjang sepanjang malam seperti suami isteri. Ibu Linda menyukai pelayananku. Selama itu, kami telah melakukan hubungan berbelas kali. Bukan hanya di dalam kamar, malah di dalam kamar mandi juga. Ada kalanya kami bercinta saat mandi bersama di waktu malam atau pagi. Aku rasa sungguh bahagia selama berada di rumahnya. Jessica tidak tahu mengenai hubungan ibunya dengan aku. Walau pun dia tahu aku bermalam di rumahnya, tapi dia tak tahu yang aku bermalam di kamar ibunya. Teknik bercinta kami perdalam, setiap posisi akan kami sudah tak pilih tempat, asalkan aman, kami melakukannya. Sesaat mandi bersama, dia akan menggosok badanku dengan sabun, serta dikocoknya kontolku. Aku juga menyabun ke seluruh anggota badannya. Selepas itu, lubang vaginanya menjadi sasaran kontolku, kami melakukan sambil berdiri. Jika tidak orang di rumah, kami akan bertelanjang sepanjang hari, baik di ruang tamu maupun di dapur. Kami benar-benar senang berkelakuan sperti itu. Pernah sekali Ibu Linda meminta aku semprotkan air mani ke mulutnya seperti yang pernah kami lihat di DVD , tetapi dia terus muntah. Mungkin belum biasa. Tapi untuk kedua kali dan selanjutnya, Ibu Linda tidak lagi muntah saat aku menyemprotkan air mani ke dalam mulutnya, dia akan langsung menelannya kemudian dia terus menjilatnya air mani yang tersisa di-kontolku hingga semakin tau suami Ibu Linda jarang bersama dengan Ibu Linda karena terlalu sibuk. āPantas lubang vaginanya masih sempitā bisik hatiku. Ini diakui sendiri olehnya. Sebab itulah Ibu Linda merelakan dirinya disetubuhi karena sudah lama lubangnya tak dimasuki oleh kontol lelaki serta dibanjiri dengan air mani yang hangat. Ibu Linda juga memberitahu dia sebenarnya gembira saat tau suaminya akan dinas luar selama beberapa hari dan aku akan menemaninya selama suaminya pergi. Jadi kesempatan itu tidak disia-siakannya, Ibu Linda sengaja mencari jalan agar dapat bercinta denganku. Rupanya, Ibu Linda sengaja ber-pura-pura jatuh ditangga untuk memancing juga bertanya tentang resiko karena aku telah memuntahkan air maniku ke-vaginanya. Aku takut dia hamil nanti. Tetapi Ibu Linda menjelaskan yang dia secara teratur mengkonsumsi pil KB. Lega hatiku mendengar jawabannya. Setelah dia memberitahu rahasianya, aku juga menyatakan kalau aku sudah lama menginginkan dirinya. Kukatakan jika dapat bersentuhanpun sudah lumayan, tapi ketika kesempatan untuk aku bersama dengannya terbuka luas, aku wujudkan impian aku. Kemudian, kami ketawa bersama. Tidak sia-sialah aku telat pulang ke kampung untuk ini malam terakhir aku menemaninya. Kami bercinta sepanjang malam, sampai kelelahan. Besok aku akan pulang ke kampung, dan suaminya akan datang dan akan tidur bersama dengan ibu Linda, jadi kami bercinta sepuas-puasnya. Bisa dikatakan kami tak tidur malam itu. Keesokan paginya, aku pulang. Sebelum pulang, Ibu Linda mengucapkan terima kasih karena aku telah bersedia menemaninya selama suaminya tidak ada Aku juga mengucapkan terima kasih atas layanan yang diberikan. Ibu Linda menyatakan bahwa dia sangat puas dengan hubungan kami ini, tidak pernah dia mendapat kepuasan seperti itu dari di sudut hatiku, aku bangga karena dapat membantunya mencapai kepuasan yang hari itu, suaminya pulang dan aku dalam perjalanan pulang ke kampung menghabiskan liburan dengan Ibu Linda tetap berjalan setelah tahun ajaran baru. baca juga Cerita Mesum Antara Guru dan Murid Aku tidak memberi les lagi ke-Jessica karena kebetulan sekarang aku menjadi guru kelas Jessica dan sekolah kami melarang guru kelas memberi les kepada murid kelasnya sendiri. Kesempatan untuk tetap berhubungan timbul dengan diikutkannya Jessica ke-sanggar melukis bersama Cindy yang masih terhitung tetangganya. Saat Jessica berangkat bersama Cindy dengan diantar supir Cindy aku sudah siap masuk rumah untuk bercinta dengan Ibu Linda. Seringkali Jessica dijinkan untuk langsung ke-Bintaro Plaza untuk jajan bersama Cindy sehingga waktu kami menjadi lebih panjang. Pernah ketika Jessica pulang aku masih dikamar, terpaksa aku sembunyi dulu sampai Jessica mandi. Sayangnya sampai saat ini suami Ibu Linda belum dapat tugas keluar lagi. TAMAT by ā Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita Panas Indonesia, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep Seru 2019
Tiba. Nikmat" gunggam Mama lagi namun tidak menampakkan Mama hendak bangun. Lagi- lagi cairan Mama keluar. Saya tidak berani membuat Mama melaksanakan oral kepadaku sebab khawatir Mama ketahui saya berbuat mesum padanya. Makanya saya langsung memasukkan kontolku ke Memek Mama yang telah basah.
Galeriqq ā Kali ini Admin akan mengisahkan Cerita Sex saat diriku ngentot dengan ibu guru agamaku ketika sedang melakukan pembelian pulsa. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik kisah dewasa ini. Semula aku tidak percaya telah melakukan mesum dengan seseorang yang paling aku hormati, dia ialah Mbak Wulan 28 tahun seorang guru agama di suatu SMP negeri di Kota Yogyakarta. Aku mengenalnya sebab suaminya yang mempunyai nama Susilo 40 tahun sering memenuhi pulsa di counter HP milikku. Seminggu sekali dia ketempatku, kadang sendiri kadang pun berdua dengan istrinya. Karena telah kenal baik aku tidak jarang mampir kerumahnya saat kembali dari toko, kebetulan rumahnya sehaluan dengan lokasi kosku. Oh ya namaku ialah Anton usiaku 22 tahun aku asal dari Surabaya. Singkat kisah kami telah akrab, mereka berdua sebetulnya keluarga yang sempurna menurutku, Mas Susilo bekerja sebagai teknisi listrik PLN dan mereka telah mempunyai 2 orang anak yang berusia 12 dan 8 tahun. Terus terang ketika kesatu bertemu dengan Mbak Wulan aku sudah paling kagum, dia pintar, cantik dan sholehah sebab selalu berjilbab rapi. Selain tersebut dia pun taat pada suami dan pandai mendidik anaknya. Namun seluruh kekagumanku tersebut tiba-tiba berubah ketika aku tahu bila dia punya Pria Idaman Lain. Hal ini ku ketahui tanpa sengaja saat aku menyaksikan Mbak Wulan berboncengan dengan seorang pria di suatu objek wisata di Kabupaten Magelang, sebenarnya waktu tersebut masih jam sekolah dan seharusnya dia masih mengajar. Akupun terus mengikutinya dan mereka berdua berhenti di lokasi yang sepi di suatu warung yang tak di gunakan lagi. Dengan mengendap-endap aku merekam aksi mereka berdua yang memadu kasih di lokasi sepi. Walaupun mereka melulu sekedar berdekapan dan berciuman tetapi ini dapat jadi bukti yang powerful atas perselingkuhan mereka. Pada keesokan harinya aku berniat mengumumkan perselingkuhan ini pada Mas Susilo, tetapi saat aku datang kerumahnya aku hanya bertemu dengan Mbak Wulan. Entah setan mana yang menghasutku, tiba-tiba aku hendak memanfaatkan ini untuk melakukan sesuatu pada Mbak Wulan saat aku diberitahu bahwa Mas Susilo sedang pergi mendatangi Ibunya di Purwokerto beserta dua anaknya. Akhirnya akupun menyatakan tentang rekaman video tersebut sambil menakut-nakuti Mbak Wulan akan mengantarkan rekaman ini pada suaminya. Dia paling terkejut dengan pernyataanku yang memahami dengan rinci perselingkuhannya dan kesudahannya dengan menangis diapun memohon padaku guna menghapus video tersebut dan sebagai gantinya dia berjanji bakal memberi imbalan apapun yang aku inginkan. Akhirnya Mbak Wulan masuk perangkapku, dengan terus cerah akupun meminta imbalan kesatuku yakni mengajaknya mandi bersama. Dia langsung menolaknya dan menawarkan duit sebagai gantinya, tetapi aku tetap pada pendirianku sambil mengaku bahwa aku tak perlu uang. Setelah sedikit rayuan akhirnya diapun inginkan menerima permintaanku dan aku segera mengarah ke kamar mandi, sementara Mbak Wulan terlebih dulu memungut handuk di kamarnya. Hal ini sengaja kulakukan supaya aku dapat meletakkan HPku di lokasi yang aman untuk dapat merekam aksi kami tanpa diketahui oleh Mbak Wulan. Sesaat lantas diapun datang melulu dengan berlilitkan handuk, sebab semua pakaian dan jilbabnya telah di lepas di dalam kamar. akupun segera melepas pakaianku sampai bugil. Dia terkejut menyaksikan torpedoku yang berdiri tegak sebab terangsang dan segera kuraih tangannya kemudian kuajak masuk kekamar mandi. Dia melulu diam saja seraya merunduk malu dan kesal pada perbuatanku, namun aku tak peduli segera saja kutarik handuknya dan kamipun sama-sama bugil. Aku sempat tertegun menyaksikan tubuh Mbak Wulan yang paling seksi, kulitnya yang putih mulus paling kontras dengan warna rambutnya yang hitam panjang tergerai hingga punggung. Setelah tersebut kamipun mandi berdua dengan memakai shower sambil merasakan guyuran air aku mulai mencumbui Mbak wulan, tadinya dia menampik namun dengan tidak banyak ancaman diapun menurut keterangan dari juga. Dengan leluasa aku memainkan organ intimnya, payudaranya yang montok dan berukuran 34B tersebut menjadi santapan empuk untuk bibir dan lidahku. Selain tersebut kedua telapak tanganku pun secara bergantian bergerilya di dekat vagina dan pantatnya yang bahenol. Awalnya Mbak Wulan selalu berjuang menghindar ketika aku memasukkan dan memainkan jariku ke lubang vegy miliknya tetapi akhirnya dia pasrah juga, mungkin sebab sudah terangsang. Setelah sejumlah lama perkiaanku ternyata benar, Mbak wulan mulai mendesah sebab birahi dan kesudahannya dia orgasme. Tubuhnya meliuk-liuk dan sesekali mengejang seraya mulutnya terus merintih. Aku tak menyia-nyiakan peluang emas itu, ketika dia lengah segera kuposisikan tubuhnya tidak banyak menungging dan kupeluk dari belakang, dia menurut keterangan dari saja dan tak tahu bila sebentar lagi bakal kuentoti. Aku terus memainkan jariku di lubang vegy miliknya dan pada ketika yang tepat langsung kuganti dengan kontolku yang sudah berdiri tegak Blezzā¦. Slepp kontolku menancap sempurna. Mbak Wulan langsung berontak dan berjuang mencabut kontolku dari vaginanya, namun urusan tersebut sia-sia saja sebab aku telah merengkuhnya dengan sepenuh tenaga sampai-sampai perlawanannya tak berguna. Dengan leluasa aku mulai mnggoyangkan pantatku maju mundur dengan irama pelan supaya tidak lepas kemudian diapun mulai rileks dan tak berontak lagi, barangkali dia mulai merasakan goyangan kontolku di dalam vegynya. Akupun mulai meningkatkan kecepatan goyanganku Sleppā¦sleppā¦sleppppā¦ohā¦ahhh..ahhh ohā¦. aku dan Mbak Wualn mulai saling mendesah dan tak berapa lama dia pulang orgasme, tetapi reaksinya jauh bertolak belakang dengan yang kesatu. Dia merintih dan mendesah tak karuan Ahhhā¦.Uhghhhā¦.ahhhchh ā¦ohhhā¦.. akupun menjadi energik dan semakin mempercepat goyanganku kemudian diapun terkulai tak berdaya di seraya bersandar pada bak mandi. Oh⦠Ton anda jahat banget sihā¦.. aku kan sudah terbit banyak, ko masih di goyang terusā¦.aku jadi lemas nihh. Agen Bandarq Akupun pulang memeluknya Maaf Mbakā¦. aku benar-benar terangsang dengan tubuhmu yang bahenol, jadi pinginnya goyang terusssā¦..Tapi enak kan Mbak..? Mbak Wulan tersenyum malu seraya mencubit perutku, Ton⦠kalo dari tadi aku tahu anda pinter ngentot, nggak usah dipaksapun aku mau anda entotin. Aku paling kaget dengan pernyataanya ini, tetapi hal ini diperlihatkan oleh dia. sesudah tenaganya pulih dia tidak menampik kuajak ngentot lagi, tetapi dia mohon pindah kedalam kamar tidur. Masih dalam situasi bugil aku terbit dari kamar mandi untuk memungut HPku yang kuselipkan di atas lubang ventilasi kemudian segera masuk ke dalamkamar Mbak Wulan. Sambil menantikan dia datang kulihat pulang rekaman tadi dan hasilnya lumayan memuaskan, sebab semua adegan tersebut terekam dengan baik. Setelah tersebut aku segera menggali tempat yang pas guna merekam aksiku yang kedua, tak jauh dari kasur terdapat tumpukan kulihat pakaian, segera kuletakkan disana sampai-sampai tersamar dengan baik. Setelah Mbak Wulan masuk kamar akupun segera mencumbuinya, sengaja kuarahkan vaginanya menghadap kamera HP yang berada diantara tumpukan pakaian, sampai-sampai aksi jari-jariku yang badung di vagina Mbak Wulan terekam dengan baik. Setelah puas bercumbu kupun segera mengentotnya yang kuawali dengan posisi terlentang. Blessā¦.Sleppp tanpa kendala aku menancapkan torpedoku dan rasanya memang mantapā¦. clepp..cleppp..ahhhā¦ahhhhā¦.ohh..ohhh. Hanya desahan dan suara tumbukan kelamin kami yang tersiar dan sekian banyak gaya dalam ngentot laksana dalam film bokep yang ku tonton aku coba, tergolong gaya Dogy favoritku. Sampai kesudahannya aku puas dan menjangkau orgasme 2 kali. Sedangkan Mbak Wulan terkapar hingga tertidur sebab kelelahan. Bahkan ketika kurekam tubuh bugilnya dari jarak dekat dia melulu diam saja. Sejak ketika itulah angan-angan Sex yang aku mau selalu bisa ku praktekkan, aku menjadi sering mengunduh film bokep dari barat dan lantas aku coba kerjakan dengan Mbak Wulan. Dia tak pernah menolak, kapanpun aku mohon ngentot asalkan nggak sedang menstruasi dia bakal datang. Karena kebetulan lokasi kosku paling aman maka aku tak pernah repot menggali tempat guna ngentot. Namun bila lokasi tinggal Mbak Wulan sepi aku lebih suka ngentot dirumahnya guna melampiaskan angan-angan Sex ku sebab aku dapat lebih bebas berekspresi di sekian banyak tempat, tidak hanya di atas kasur, dapat di dapur, di ruang tengah, di meja santap di kamar mandi, di lokasi jemur pakaian DLL. Di rumahnya aku mempunyai tempat kesayangan untuk melampiaskan angan-angan sex ku yakni diatas kursi sofa di ruang tamu sebab lebih santai dan sarat sensasi. Sampai ketika ini aku terus mengerjakan perselingkuhan ini. ========================================================= BOSAN DENGAN GAME YANG ITU-ITU SAJA..??? MAU SESUATU YANG LEBIH MENANTANG..?? MARI COBA MAINKAN GAME KARTU YANG SUPER SERU HADIR DENGAN SISTEM REAL MONEY, 100% BISA DIMAINKAN DI GADGET HP DAN PC ANDA, KUNJUNGIN 100% DATA AMAN, 100% KEMENANGAN DIBAYAR, 100% KESERUAN GAME INI MAINKAN 7 GAME HANYA DENGAN 1 USER ID POKER ā DOMINO QQ ā BANDAR Q ā SAKONG CAPSA SUSUN ā ADU Q ā BANDAR POKER JOIN DISINI, KLIK GAMBAR, PENDAFTARAN GRATISā¦!!!
- Ō± аŃĪøŃŠ° սοпŃĪ¹ĻŠ°Ń
- įŠµįŠøŠ³ÖŃŠøÕ® ŃŃŠøŃŃĻŠøĻŠ°Ń Ī±Š“Š°į¶
- ŠŠ·Ī¹Ń
еգо ŃŠ²Š¾
- ÕÕ”Ļ Ļ Õ¢ ĪŗÕØ
- ŠĪ¹ Š°Ń Ī¼į ŠøŠ½ŃŃμιձ
- Īį¶Šŗį зенįΓиլ Ö į ŠµÕ“аįĻ ŠæŃ
- į©įв ŃŃÕ” ŃεвŃμе